Palangka Raya, – Staf Ahli Menteri Hukum dan HAM bidang Penguatan Reformasi Birokrasi, Asep Kurnia, didampingi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Tengah, Hendra Ekaputra, beserta jajaran, melaksanakan kunjungan ke Rutan Kelas IIA Palangka Raya pada hari ini.
Dalam kunjungan tersebut, rombongan disambut oleh Kepala Rutan Kelas IIA Palangka Raya, Ma’ruf Prasetyo Hadianto. Tari Mandau persembahan warga binaan menjadi pembuka kedatangan Staf Ahli Menteri bidang Penguatan Reformasi Birokrasi. Kepala Rutan mengajak rombongan untuk berkeliling di area Rutan guna memperkenalkan fasilitas dan inovasi yang ada di dalamnya.
Ruang Layanan Publik menjadi tempat pertama yang dikunjungi oleh rombongan. Di ruangan ini memilik fungsi bagi keluarga warga binaan mendaftarkan diri saat membesuk, fungsi pelayanan informasi dan pengaduan juga dapat dilakukan pada ruang tersebut sebagai bentuk pelayanan informasi kepada masyarakat.
Selanjutnya, rombongan diajak untuk melihat Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Rutan Kelas IIA Palangka Raya. Ditempat ini warga binaan diberikan pembinaan kemandirian untuk belajar dan mengembangkan keterampilan mereka. Budidaya ayam petelur, perikanan dan pertanian menjadi edukasi narapidana sebagai bekal mereka kembali ke masyarakat.
Selanjutnya rombongan mengunjungi ruang Pojok Kreasi WARNARUPA. Ruangan ini dipenuhi dengan produk-produk kerajinan hasil karya warga binaan pemasyarakatan (WBP) Rutan Kelas IIA Palangka Raya. Berbagai produk seperti kerajinan getah nyatu, tas rotan, dan hasil produksi mebel dapat ditemukan di sini. Inisiatif ini memberikan kesempatan bagi narapidana untuk mengembangkan bakat kreatif mereka serta mempersiapkan mereka untuk memasuki dunia kerja setelah bebas nantinya.
Tidak hanya itu, Kunjungan rombongan Staf Ahli Menteri Hukum dan HAM bidang Penguatan Reformasi Birokrasi ke Rutan Kelas IIA Palangka Raya juga mencakup Klinik Rutan dan Dapur Sehat Rutan. Dapur Sehat ini merupakan fasilitas yang didedikasikan untuk memberikan pelayanan makanan yang sehat.
Dalam upaya menciptakan suasana yang menyenangkan dan mendukung rehabilitasi sosial warga binaan, Kepala Rutan Kelas IIA Palangka Raya juga mengajak rombongan untuk menikmati penampilan dari Live Musik Warga Binaan di Bale Seni Rutan dengan sajian aneka Kopi dari Warga Binaan yang telah diajarkan menjadi Barista melalui wadah Bale Ngopi.
Staf Ahli Menteri Hukum dan HAM bidang Penguatan Reformasi Birokrasi, Asep Kurnia, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap upaya Rutan Kelas IIA Palangka Raya dalam memberikan fasilitas dan program pendidikan warga binaan melalui Sekolah D1 Teologia. Beliau mengakui bahwa kunjungan ini telah memberikan pemahaman yang mendalam mengenai upaya-upaya pembinaan yang dilakukan oleh Rutan dalam mempersiapkan warga binaan untuk reintegrasi sosial.
“Kunjungan ini memberikan gambaran yang sangat positif tentang upaya Rutan Kelas IIA Palangka Raya dalam memberikan pendidikan, pelatihan, serta fasilitas rehabilitasi kepada narapidana. Saya memberikan apresiasi yang tinggi atas kerja keras dan komitmen yang ditunjukkan oleh kepala Rutan dan seluruh stafnya,” ujar Asep Kurnia.
Beliau juga memberikan pujian terhadap Rutan Palangka Raya berkat kunjungan tersebut, dan akan mengajukan Rutan Kelas IIA Palangka Raya sebagai calon penerima penghargaan Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM (Wilayah Bebas Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani). Ini merupakan pengakuan atas upaya Rutan Palangka Raya dalam mewujudkan pelayanan yang berkualitas, transparan, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Rutan Kelas IIA Palangka Raya, Ma’ruf Prasetyo Hadianto, juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas kunjungan yang dilakukan oleh Staf Ahli Menteri dan rombongan.
“Kami sangat berterima kasih atas kunjungan yang luar biasa ini. Ini merupakan motivasi dan pengakuan bahwa upaya kami dalam memberikan fasilitas dan program rehabilitasi warga binaan akan dilaksanakan dengan sangat baik. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pemasyarakatan dan memberikan kesempatan yang lebih baik bagi warga binaan dalam proses rehabilitasi mereka,” ujar Ma’ruf Prasetyo Hadianto.
