Transformasi Digital Sektor Perhotelan Jadi Kebutuhan

oleh
oleh -

Majalahteras.com – Industri pariwisata terus meningkat. Seiring dengan hal tersebut, industri perhotelan akan bersaing dalam kecepatan dan pelayanan. Cara hotel bersaing semakin bergeser seiring perkembangan teknologi digital. Demikian dikatakan GM Hotel Ultima Horison Ratu Serang, Hayati Nufus. Kamis (02/08/2018).

“Perhotelan di era digital, kalau saya lihat, segala bentuk perubahan yang terjadi harus kita ikuti, pasti ada plus dan minusnya. Tetapi saya lebih melihat kepada banyaknya sales opportunities. Banyak kesempatan untuk memperluas marketing dengan cara yang lebih mudah. Jadi tidak perlu cape-cape lagi keliling, kalau dulu marketing itu harus ke billboard,” paparnya.

Baca Juga  Proyek Listrik 35 Ribu Mw Tidak Terealisasi

Perusahaan modern, Nufus menambahkan, akan memanfaatkan sistem reservasi online yang terintegrasi dengan para agen. Dengan cara tersebut, hotel akan lebih cepat terjamin dalam mendapatkan penyewa kamar. Oleh karena itu, transformasi digital sektor perhotelan sudah menjadi kebutuhan.

“Sekarang punya satu tools yang membantu tim sales and marketing untuk lebih mengembangkan marketingnya. Contohnya dari facebook atau dari sosial media yang ada itu bisa lebih cepat. Di dunia digital semuanya bisa diukur, berbeda dengan yang konvensional,” jelas dara kelahiran Kota Cilegon ini.

Baca Juga  Pertemuan IMF-World Bank, Agus Marto Ingin Pamerkan Daya Saing Indonesia

Alumni Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA Yogyakarta ini menilai, dampak negatif dari hadirnya era digital saat ini adalah lebih instan bahkan lebih cepat, seakan harus scat up tetapi harus tetap disandingi dengan melakukan pendekatan dan pelayanan terbaik kepada costumer.

“Tantangan menghadapi digital marketing adalah segala sesuatu terjadi terlalu cepat, apalagi perkembangan bisnis perhotelan juga sudah sangat pesat,” pungkasnya.

Baca Juga  Gara-Gara Kisruh Freeport Ekonomi Papua Bakal Turun 3,5%

“Kita memberikan pelayanan kepada manusia harus dengan menggunakan rasa manusia itu sendiri, atau dengan kata lain kita melayaninya dengan hati. Pelayanan itulah yang kita berikan sepenuh hati ke costumer. Mau tidak mau inside man-nya lebih dapet,” tutupnya.(kki/man)