MAJALAHTERAS.COM – Empat puluh satu tahun sudah, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo terjun dalam dunia politik. Di tahun politik menjelang Pemilu 2019 ini, Tjahjo berpesan kepada media massa untuk turut serta meningkatkan partisipasi pemilih. Hal tersebut disampaikan Tjahjo, saat berbicara di Rapat Kerja Nasional III Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) dan peluncuran Siber Indonesia Network di Jakarta. Kamis (26/7).
Menurut Tjahjo, penyebaran informasi melalui media massa, termasuk media online akan mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam Pemilu nanti. “Selain itu media massa dapat mengajak masyarakat untuk tidak terlibat dalam politik uang,” uangkapnya.
Bulan Agustus mendatang, dikatakan Tjahjo, partai-partai akan menyerahkan nama calon presiden. “Kampanye nanti harus adu ide, adu konsep, adu gagasan, adu program dan menghindar fitnah, menyebar kebencian dan hoaks,” terang Tjahjo..
Selain memiliki peran besar dalam meningkatkan partisipasi pemilih, Tjahjo juga mengatakan media dapat memperkuat pengawasan terhadap perilaku korupsi, karena tidak semua kepala daerah memiliki sinergi dan visi yang baik, hingga akhirnya berperilaku korup. “Ada area yang menjadi peluang korupsi yaitu perencanaan anggaran, dana hibah dan basnsos, retribusi dan pajak, distribusi barang dan jasa, jual beli jabatan dan perjalanan dinas,” ujarnya.@WIRI