Tingkatkan Pelayanan, Indag Tangsel Terus Lakukan Revitalisasi Pasar

oleh
oleh -

MAJALAHTERAS.com – Keberadaan pasar rakyat (tradisional) di kota Tangerang Selatan (Tangsel) sejak kepemimpinan Walikota Airin Rachmi Diany mulai banyak mengalami perubahan. Keberadaan  pasar rakyat di Tangsel yang  baru diserahkan asetnya dari Kabupaten Tangerang pada tahun 2016, saat ini dikelola oleh UPT pasar.

Dari 7 pasar rakyat yang terdata di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Indag) Tangsel, ada 3 pasar rakyat yang akan dikelola oleh BUMD Kota Tangerang Selatan yang telah memiliki divisi pasar melalui Perda Penyertaan Modal yang sedang tahap proses legislasi.

Dengan harapan fungsi pelayanan publik pada sektor usaha ini akan jauh lebih cepat akselerasinya mengingat pasar termasuk pelayanan publik yang berlangung selama 24 jam dan terus menerus dibutuhkan oleh masyarakat.

Ferdian Nuryadi Nugroho, Kepala UPT Pasar Dinas Indag Kota Tangsel, mengatakan, Dinas Indag Tangsel dibawah pimpinan drg. Maya Mardiana akan fokus menjalankan tupoksinya pada pembinaan, monitoring dan evaluasi pada pengelolaan dan pelayanan yang dilakukan pengelola pasar. “Tugas pokok dan fungsi Indag antara lain melaksanakan pembinaan, pendidikan, pelatihan dan pengawasan kepada seluruh pengelola pasar dan pedagangnya,” ungkap Ferdian. Jum’at (12/6).

Baca Juga  Presiden Jokowi Cek Harga dan Stok Bahan Pokok di Pasar Kawat Tanjungbalai

Menurut Ferdia, untuk meningkatkan mutu pelayanan dan peningkatan jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) maka dibutuhkan  faktor penunjang pasar. Sarana prasarana yang memadai, SDM yang mumpuni,  keamanan dan kenyamanan hingga pelayanan pasar yang maksimal. “Pada tahun ini Dinas Bangunan dan Penataan Ruang bersama Dinas Indag Kota Tangsel segera menyelesaikan proses revitalisasi beberapa pasar, antara lain pasar sentra oleh-oleh Pasar Gintung di wilayah Kecamatan Ciputat Timur, Pasar Ciputat serta pasar-pasar yang dikelola BUMD yang akan dilakukan revitalisasi oleh BUMD sesuai ketentuan, dengan harapan yang semula kumuh akan menjadi sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) Pasar rakyat,” terangnya.

“Kedepannya penataan maupun pengelolaan pasar yang dikelola BUMD maupun UPT pasar akan didorong berbasis modern/digital. Dari mulai tiket parkir elektronik, pemesanan barang melalui online, sistem pembayaran non tunai, pendataan pedagang berbasis web dan sistem, fasilitas pasar yang memadai dan sebagainya. Diharapkan pasar rakyat tersebut mampu menjadi contoh yang baik, mampu menjadi pasar yang ramah bagi lingkungan maupun warganya,” tambahnya.

Masih dikatakan Ferdian, proses pemeliharaan Pasar Ciputat tahun 2018 masih sangat terbatas sehingga dibutuhkan revitalisasi dengan luasan yang lebih besar sekaligus pemenuhan sarana prasarana sesuai SNI Pasar Rakyat yang telah ditetapkan dengan harapan kios – kios di lantai dua pasar yang tidak terisi hingga sekarang, bisa termanfaatkan dengan optimal. “Semula ada beberapa pedagang yang enggan di relokasi selama proses revitalisasi nanti, tetapi setelah dilakukan sosilalisasi ulang , diskusi dan pemahaman bahwa untuk menghasilkan revitaliasi yang berkualitas dan efektivitas waktu diperlukan pengosongan sementara maka secara bertahap pedagang mulai mendaftarkan untuk siap relokasi dan nanti dapat kembali ke lokasi semula setelah proses revitalisasi selesai,” bebernya.

Baca Juga  Pelantikan Pejabat Baru: Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Siap Wujudkan Zona Bahagia dan Perkuat Layanan Publik

Menurut Ferdian, untuk mendorong proyek revitalisasi berjalan lancar, Dinas indag dan Dinas Bangunan dan Tata Ruang serta Camat Ciputat, lurah setempat beserta jajaran TNI/POLRI bersama-sama mengawal agar kegiatan ini.

Sementara itu menyinggung nasib Pasar Paskita Pamulang, Ferdian mengatakan pengelolaan pasar Paskita sebagian dikelola Dinas Indag, sebagian lagi dilakukan sendiri oleh kelompok pedagang untuk toko/kios milik pribadi karena Paskita Pamulang semula adalah pasar swasta yang dikelola pengembang. “Jadi Dinas Indag hanya mengelola lapak dan sarana umum lainnya yang telah menjadi asset Pemkot, kami terus bersama-sama mencari pola terbaik (terobosan) untuk pengelolaan Pasar Paskita kedepan nya dengan berbagai unsur kewilayahan. Rencana kedepan Dinas Indag Tangsel akan berupaya mengajak pasar-pasar kaget yang berada disekitarnya untuk dapat bergabung,” terang Ferdian.

Baca Juga  Tingkatkan Kompetensi Petugas, Rutan Bangil Ikuti Bimtek SDP Tahun 2024

Disamping itu, kata Ferdian, Dinas Indag tidak akan membiarkan pasar-pasar di Tangsel menjadi terpuruk lantaran sepi pedagang dan pembeli. “Pemerataan pasar di seluruh kecamatan se-Tangsel menjadi PR. Sepinya pedagang dan pembeli di Pasar Paskita Pamulang akan segera disiasati, rencana kedepan disekitar lingkungan pasar akan diramaikan sesuai dengan hasil kajian ekonomi sesuai kebutuhan masyarakat yang berada diwilayah dekat Pasar Kita Pamulang,” ucapnya.

Ferdian pun menghimbau agar masyarakat Tangsel mau berinvestasi atau berniaga di Tangsel dan juga berbelanja kebutuhan harian di pasar terdekat. “Diharapkan  perekonomian Tangsel bergeliat, semangat dan kesejahteraan bersama bisa tercapai sesuai harapan. Regulasi yang ada dilaksanakan dengan semesti nya, dan kami butuh input dan out yang seimbang demi peningkatan mutu pelayanan,” pungkasnya. @ADVERTORIAL