MAJALAHTERAS.Com – Pendidikan moral di sekolah tidaklah cukup karena mengingat waktu yang disediakan sangat sempit. Dalam pelaksanaan pendidikan sekarang ini disadari atau tidak pendidikan moral kurang diminati dan tidak mendapat perhatian lebih dari pendidikan itu sendiri.
“Pendidikan moral hanya dianggap sebagai pelengkap dari kurikulum tanpa disertai perhatian yang intens terhadap hal tersebut. Ini terbukti makin maraknya pergaluan bebas di kalangan pelajar serta tawuran antar siswa yang semakin marak,” papar Guru Matematika dan IPA SMPIT Hidayatuthalibin, Nurul Hasanah Admawati, S.Pd.
Ini membuktikan kurangnya kontrol dari orang tua dan tidak efektifnya pendidikan moral di sekolah.
“Pendidikan moral di sekolah sangat penting, dan jangan lupa peran serta orang tua dan lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap moral anak. Jika di dalam lingkungan keluarga pendidikan moral sudah didapatkan pasti perilaku negatif siswa tidak akan terjadi. Jika hanya mengandalkan sekolah tanpa dukungan dari keluarga apa yang diharapkan tidak akan terwujud,” pungkasnya.
Penanaman moral siswa menjadi tanggung jawab semua guru. Dalam mata pelajaran sains misalnya, penerapannya bisa dilakukan dengan pendekatan sains terhadap lingkungan dengan memberikan contoh nyata dan bisa melakukan pembelajaran yang berinteraksi langsung dengan lingkungan.
“Dengan berinteraksi langsung dengan lingkungan akan menimbulkan kesadaran tentang kepedulian mereka terhadap sekitarnya,” tuturnya.
“Saya berharap pendidikan di Indonesia bisa lebih baik lagi terutama mengenai moral, karena jika sudah bermoral tidak akan ada lagi perilaku siswa yang membahayakan mereka dan sekitarnya,” harapnya.@IMAN