JAKARTA – Kenapa Presiden Joko Widodo melontarkan guyon soal Raisa Saat pidato di Unpad? Pertanyaan tersebut disampaikan presenter Muhammad Farhan saat bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/9/2017).
Kedatangan Farhan ke Istana sebenarnya adalah dalam rangka meminta wejangan terkait rencananya mengikuti Pemilihan Wali Kota Bandung 2018 mendatang. Politisi PDI-P ini datang bersama calon wakilnya, Arfi Rafnialdi.
Di sela perbicangan serius soal Pilwalkot Bandung, Farhan dan Arfi masih sempat membicarakan hal-hal ringan dengan Presiden. Salah satunya terkait penyanyi Raisa Andriana yang belum lama ini menikah dengan Hamish Daud, aktor berkebangsaan Australia.
“Kita menanyakan ke Presiden, kenapa aset negara bisa lepas ke tangan asing,” kata Farhan kepada wartawan, usai pertemuan dengan Jokowi.
Pertanyaan itu belakangan memang ramai di dunia maya dan menjadi guyonan. Bahkan, Warganet ramai-ramai membuat meme tentang guyonan tersebut dan menyampaikannya langsung ke Jokowi, yang memang cukup aktif di sejumlah platform media sosial.
Akhirnya, saat memberikan orasi ilmiah dalam peringatan Dies Natalis ke-60 Universitas Padjadjaran di Grha Sanusi Hardjadinata, Dipatiukur, Bandung, Senin (11/9/2017) lalu, Jokowi menceritakan guyonan warganet itu.
“Satu dua hari lalu saya banyak dikomplain masyarakat mengenai Raisa. Mereka bilang, satu lagi aset Indonesia lepas ke tangan asing. Setelah saya telusuri memang ternyata suaminya orang Australia,” kata Jokowi.
Tidak hanya pernikahan Raisa dan Hamish Daud, pesohor lainya yang dikomplain oleh masyarakat kepada Presiden adalah Laudya Cinthya Bella.
“Belum saya jawab sudah muncul lagi. Mereka bilang Laudya Cinthya Bella nikah dengan orang Malaysia,” ucapnya.
Saat menyampaikan itu, sesekali Jokowi melirik kertas pidato. Artinya kelakar tersebut memang sudah dirancang sejak awal di dalam naskah, bukan muncul secara spontan.
Farhan dan Arfi pun kemudian bertanya kepada Jokowi kenapa memilih menyampaikan guyonan tersebut dalam acara yang sebenarnya bersifat formal. Rupanya, mantan gubernur DKI Jakarta itu punya alasan sendiri.
“Kenapa ini jadi materi pidato beliau? Karena Bandung kota kreatif. Tapi kalau kreatifnya benar jadi sesuatu yang seru dan membangkitkan semangat,” ucap Farhan.
“Tapi kalau kreatif enggak benar, maka akibatnya orang masuk penjara kan kayak yang hina Ibu Negara itu,” ujarnya.(man)***