SMP Darul Muqomah Tapak Tilas ke Ciwidey

oleh
oleh -

Majalahteras.com – Keluarga besar SMP Darul Muqomah setiap tahun merencanakan agenda untuk melakukan kunjungan ke luar kota (study tour) untuk memberikan pembelajaran dan pengalaman nyata kepada siswa-siswi sekolah tahun pelajaran 2017/2018.

Destinasi kali ini, SMP Darul Muqomah akan melakukan tapak tilas ke daerah Ciwidey. Study tour ini diikuti oleh hampir seluruh siswa dan jajaran guru. Rombongan dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah SMP Darul Muqomah, Dini Silikon,S.Pd, dan Ketua Yayasan KH. Marsuta Zuhri, S.Pd.I, M.M. Jumat (4/5/2018).

Jajaran guru yang turut serta diantaranya Neneng, S.Pd, Niki Aini, S.Pd, Ela Elviana, S.Pd.I, Fatmawati, M.Pd, Ika Putri D.W, S.Pd, Titi Fitriani, S.Pd.I, Annisa Nurmuslimah, S.H, Tobi, S.Pd, A.S Rizki, SE, Eni Ripuhani, S.Pd.I, Zakaria Yahya, S.E, dan Hadi Harianto, S.Pd. Masing-masing dari guru memimpin rombongan siswa dalam jumlah kecil yang telah dikelompokkan sebelumnya.

Kami semua telah bersiap dan berkumpul untuk berangkat ke tempat tujuan.  Pemberangkatan yang dijadwalkan pada pukul 23.59 dan ternyata harus sedikit molor dikarenakan Bus travel datang pada pukul 00.30, tetapi tak masalah karena jalan mungkin sedikit macet.

Semua sudah masuk dalam bus masing masing,  kami semua menggunakan 3 bus menuju tempat wisata Ciwidey. Ciwidey merupakan salah satu kawasan di kota Bandung yang menjadi tujuan wisata.  Tempat wisata yang akan menjadi tujuan kami semua yaitu objek wisata Situ Patenggang, dan kolam pemandian yang bernama Kolam Renang Air Panas Walini yang merupakan tempat wisata bagi para wisatawan yang ingin memanjakan tubuh dengan berendam di kolam air hangat.

Baca Juga  Peduli Kemanusiaan, TNI AD Kirim Bantuan Untuk Warga Palestina

Objek wisata yang berada di alamat Jl. Raya Ciwidey – Patengan, Tenjolaya, Ciwidey, Patengan, Rancabali, Bandung, Jawa Barat ini bisa menjadi tempat menarik untuk dikunjungi karena berlokasi di Kaki Gunung Patuha atau Perkebunan Teh Walini Ciwidey yang udaranya masih sangat sejuk.

Kolam renang ini banyak dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai kota, karena air hangat yang ada di kolam tersebut berasal dari sumber air Gunung Patuha. Inilah yang menjadi alasan kami menuju tempat wisata tersebut.

Sebelum menuju ke tempat yang pertama yaitu pemandian air panas walini, sejenak, kami semua berhenti di masjid untuk melaksanakan sholat subuh. Kira-kira pukul 08.00 sampailah kami ke tempat pertama.  Semua guru dan peserta didik bersiap untuk mandi.  Dengan cuaca Bandung yang sangat dingin sangat cocok untuk kami semua mandi di air hangat. Dengan suka ria kami semua mandi di kolam renang air hangat.

Setelah selesai dari pemandian kami semua melanjutkan ke tempat wisata ke dua yaitu Situ Patenggang kurang lebih Pukul 10.45 rombongan tiba di tempat.  Suasana sejuk nan dingin khas pegunungan mulai terasa bahkan sebelum tiba di wisata alam Situ Patenggang ini. Perkebunan daun teh yang hijau serta pepohonan lain yang masih asri yang sangat Indah dipandang mata selama diperjalanan.  Tak bosan mata terus memandangi indahnya alam yang disediakan oleh Tuhan.

Baca Juga  Jokowi Apresiasi Budaya Gotong Royong Masyarakat Indonesia Hadapi Pandemi

Sebagai gambaran lokasi wisata ini terletak di ketinggian 1600 meter dengan dipagari oleh kebun teh yang membuat suasana semakin syahdu. Danau yang indah tersebut memiliki luas 45.000 hektare di dalam cagar alam sebesar 123.077,15 hektare. Karena memang awalnya Situ Patenggang termasuk cagar alam yang kemudian di jadikan objek wisata oleh pihak Perhutani.

Jeprat-jepret itulah rasanya kata yang cocok untuk menggambarkan saat kami semua ingin menyebrangi saat ingin masuk ke dalam Kapal Pinisi. Kapal ini terletak di atas danau yang sangat indah.  Sehingga mata dengan leluasa bisa memandangi indahnya danau yang dipagari oleh perkebunan daun teh yang sangat hijau. Tua muda, kecil besar, laki-laki perempuan semua sibuk mencari spot-spot indah untuk bersua poto selfi dengan pemandangan Kapal Pinisi dan kebun teh yang ada di sekitar.

Walaupun tubuh sudah terasa sedikit lelah namun semua sangat terlihat senang ketika melihat indahnya pemandangan di sekitar danau. Kesempatan ini tentu tak boleh terlewatakan dan harus di abadikan.

Setelah selesai dan puas bersua poto selfie dari situ patenggang kami semua melanjutkan menuju ke tempat oleh-oleh yaitu Cibaduyut Bandung dan Sadang Purwokerto.  Di perjalanan kami semua harus berhenti sejenak untuk melaksanakan sholat Dzuhur di masjid atau mushola sekitar jalan Bandung kemudian melanjutkan perjalan menuju tempat oleh-oleh Cibaduyut.

Baca Juga  Wakil Ketua DPD RI Mahyudin : Fungsi DPD dalam Sistem Parlemen di RI Masih Sangat Lemah

Tak lengkap rasanya jika tak mampir ke salah satu tempat oleh-oleh khas Bandung yang berada di Cibaduyut.  Semua sibuk dari makanan ringan mulai yang pedas samapai yang manis atau keripik sampai baju,  dan tentu sepatu yang menjadi andalan cibaduyut denga kulaitas yang tak di ragukan lagi.  Artis bahkan pejabat negara pun sudah banyak menggunakan sepatu yang diproduksi langsung oleh pengrajian manul atau dengan tangan.  Jika belanja di tempat ini kita harus siap-siap kantong yang tebal karena mata tak bosan dengan berbagai merek dan model yang terbaru.

Semua sudah puas dengan berbagai oleh-oleh yang atau belanjaannya masing-masing. Kami semua melanjutkan perjalanan ke tempat terakhir sekaligus menuju arah pulang.  Yaitu Sadang Purwokerto.  Untuk sejenak beristirahat dan sholat isya.  Sekira pukul 20.00 kami semua melanjutkan perjalanan menuju tempat kelahiran yaitu kota Serang. kami puas, kami senang terimakasih Bandung.  Tunggu kami di lain waktu,  kami akan datang. Jam menunjukan kurang lebih pukul 23.30 kami semua sampailah di tempat awal pemberangkatan untuk pulang kerumah masing-masing.@IMAN

 

*** Laporan Perjalanan oleh Tobi,  S. Pd

 

#SMPDM2018

#Bandungselatan

#pemandianciwalini

#situpatenggang

#cibadyut_sadang

#wisatakeren