Majalahteras.com – Fakultas Ushuluddin (FU) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar International Ushuluddin Lecture bersama delegasi dari Al-Mustafa International University. Even internasional ini digelar secara offline untuk pertama kalinya pasca pandemic Covid-19, dihelat di Room Theatre H.A.R. Partosentono, Gedung FU Lantai.4. Selasa (14/6/2022).
International Ushuluddin Lecture yang dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Ushuluddin, Dr. Yusuf Rahman, MA, ini mengusung tema “Integration of Knowledge: Mustafa International University’s and UIN Syarif Hidayatullah Jakarta’s Experience”, dan menghadirkan 2 narasumber yakni Rektor Universitas Internasional Al-Mustafa Iran Prof. Dr. Ali Abbasi, dan Guru Besar Fakultas Ushuluddin Prof. Kusmana, S.Ag., M.A., Ph.D.
Hadir pula dalam kegiatan ini Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kelembagaan Lily Surraya Eka Putri, Wakil Dekan Bidang Akademik Kusmana, Wakil Dekan II Bidang Administrasi dan Umum Lilik Ummi Kaltsum, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama Edwin Syarip, para Kaprodi dan Sekprodi, jajaran pejabat struktural, dosen dan mahasiswa.
Dekan Fakultas Ushuluddin, Yusuf Rahman dalam sambutannya mengatakan, seminar internasional ini pertama kali digelar secara offline pasca pandemi.
“Even besar ini pertama kali digelar kembali secara offline setelah covid-19 mereda. Namun kita tetap harus memperhatikan prokes, karena di beberapa tempat di Indonesia, masih banyak yang terkena covid. Mohon tetap perhatikan prokes agar kita terhindar dari covid,” katanya.
UIN Jakarta, Yusuf menambahkan, selalu berupaya untuk melakukan integration of knowledge.
“Kami memiliki banyak fakultas yang mendukung terealisasikannya integration of knowledge, diantaranya ada Fakultas Kedokteran, Fakultas Tarbiyah, Fakultas Psikologi, kemudian tentu saja Fakultas Ushuluddin, dan masih banyak lagi. Dan disini kita akan bersama-sama menggali pengalaman dari Rektor Universitas Internasional Al-Mustafa Iran,” ujarnya.
“Alhamdulillah, International Ushuluddin Lecture bersama delegasi dari Al-Mustafa International University berjalan dengan baik dan lancer, antusiasme mahasiswa juga sangat tinggi. Terima kasih kepada semua pihak, tendik dan pimpinan, yang telah ikut bersama menyukseskan kegiatan ini,” pungkasnya.
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Kelembagaan Lily Surraya Eka Putri, mengapresiasi FU yang telah menggelar seminar internasional ini.
“Terima kasih kepada Rektor Mustafa International University, Prof. Ali Habbasi yang sudah menyempatkan hadir, suatu kehormatan yang besar bagi kami. Antusiasme hari ini sangat terlihat dari full-nya room theatre ini. Saya apresiasi kepada FU yang mampu menjamin digelarnya seminar internasional ini secara offline. Mohon kepada peserta untuk tetap menjaga prokes. Kita berharap disini nanti kita bisa menggali berbagai macam pengalaman, motivasi dan ilmu dari para narasumber yang luar biasa,” kata Lily dalam sambutannya.
Rektor Mustafa International University, Prof. Dr. Ali Abbasi, memaparkan materinya tentang “Peradaban Islam dan Hubungannya dengan Ilmu Humaniora, Sains, dan Ilmu-Ilmu lain”. Ia mengatakan, ada 3 hal yang meyebabkan kemunduran dalam umat Islam.
“Pertama, adanya penjajahan dari pihak lain terhadap tubuh umat islam. Kedua, lemahnya negara-negara Islam. Ketiga, keputusasaan yang menjadi fenomena umum di kalangan umat Islam. Maka, perlunya akhlak dan spiritualitas terhadap nilai-nilai dan ilmu yang akan membangun kembali peradaban Islam. Para pemudalah yang akan membangunnya,” paparnya.
Maju dan mundurnya sebuah peradaban, Ia melanjutkan, dipengaruhi oleh berbagai faktor, tradisi, dan hal-hal lain yang menyebabkan hal itu terjadi. Sebuah tradisi sejarah, semua faktornya tidak bisa dipisahkan dari kemajuan peradaban.
“Saat ini kita berhadapan dengan sebuah klaim bahwa peradaban dunia dipegang oleh Barat yang dianggap mampu mengatur dan jadi penguasa di dunia. Namun sebelum itu, seperti yang dicatat oleh sejarawan peradaban, mereka semua menyepakati bahwa Islam pernah terlibat dan memegang peranan penting dalam peradaban dunia dan ilmu pengetahuan,” jelasnya lagi.
Di tempat yang sama, Guru Besar fakultas Ushuluddin, Prof. Kusmana, MA, Ph.D menjelaskan, bagaimana Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta membangun integrasi pengetahuan untuk mewujudkan peradaban Islam yang lebih baik.
“Integrasi ilmu bukanlah hal yang mudah karena setiap ilmu punya filosofi, ontologi, epistimologi, dan metodologi yang berbeda. Sulit sekali untuk membuat integrasi sehingga hubungan antara semuanya itu menjadi jelas. Untuk melakukan hal ini kita membutuhkan usaha dan kapasitas yang mumpuni,” ujarnya.
Sebelum acara di tutup, para mahasiswa dan dosen yang hadir menyaksikan momen penandatanganan MoU oleh Dekan Fakultas Ushuluddin Dr. Yusuf Rahman, M.A dan Prof. Dr. Ali Abbasi dalam rangka kontrak kerjasama kedua belah pihak.@Iman