Sinergi Buku dan Gawai untuk Variasi Pembelajaran

oleh
oleh -

Majalahteras.com – Tidak bisa dipungkiri bahwa orang lebih memilih mencari informasi di internet daripada menggunakan buku konvensional. Adanya kecenderungan minat yang belajar serius mulai menurun drastis karena generasi milenial, khususnya di Indonesia, sudah kecanduan daring, dan sayangnya disalahgunakan. Demikian dikatakan Dosen Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di SD Universitas Terbuka Kota Bekasi, Enok Mardiah.

“Terkadang bukan semata untuk mencari informasi yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, tetapi hal yang lain yang lebih menghibur, karena generasi milenial cenderung berperilaku pragmatis dan instan,” katanya.

Untuk mendukung profesi tenaga pendidik, referensi yang digunakan adalah buku konvensional, tetapi tentunya diimbangi dengan buku digital juga.

Baca Juga  Di Tengah Pandemi Covid-19, Rektor Amany: Peran Ilmuwan Muslimah Sangat Penting

“Karena pada dasarnya dengan membaca buku konvensional ada kelebihan diantaranya; 1) Saat kita membaca buku fisik, kita lebih fokus terhadap bacaan, 2) Tidak membuat mata cepat lelah, 3) Ada nilai implisit buku fisik pada saat dibuka halaman demi halaman bisa menandai kalimat-kalimat yang penting dan adanya kepuasan setelah membacanya, dan 4) Buku konvensional mudah di mengerti dan dipahami,” jelas Enok.

Untuk itu, Enok menambahkan, perlu ditanamkan budaya membaca buku konvensional sedini mungkin, karena menurut beberapa penelitian, buku cetak lebih mudah diingat untuk jangka panjang dibanding membaca lewat gawai.

Baca Juga  Kenalkan Angka pada Anak Usia Dini melalui Pembuatan Komik Digital Interaktif

“Untuk mengikuti perkembangan zaman milenial, perlu menyeimbangkan gawai dan buku fisik pada pembelajaran di kelas yaitu dengan adanya variasi dalam proses belajar mengajar serta meningkatkan konsentrasi mahasiswa dengan metodologi pembelajaran yang beragam,” jelas Enok, yang juga pengajar Mata Kuliah Pembelajaran IPS di SD, Program Studi PGSD STKIP Banten.

Ia menambahkan, tenaga pendidik harus memahami keberagaman dan karakter anak-anak zaman now. Kemudian juga harus melakukan inovasi, upgrade, sesuai kondisi anak zaman sekarang agar materi perkuliahan bisa tersampaikan.
“Gawai tidak akan berdampak buruk pada proses belajar mengajar jika dioptimalkan dengan baik demi menunjang pembelajaran,” tandasnya.

Baca Juga  UPI Serang Gelar Workshop Tari Kreasi Pendidikan PENDASAUD 2018

Selain itu penggunaan buku fisik harus diperhatikan juga dimana seorang dosen bisa memberikan tugas kepada siswa/mahasiswa dengan mencantumkan referensi buku fisik sehingga mau tidak mau mahasiswa mencari, membaca dan memahamai isi buku tersebut.

“Saya mengharapkan pendidikan ke depan semakin membaik dan memiliki standar mutu yang tidak kalah dengan negara lain yang lebih maju, dimana anak bangsa bisa mengukir prestasi di kancah internasional. Tidak hanya maju di perkotaan tetapi juga di pedesaan dan wilayah terpencil di seluruh Indonesia karena salah satu indikasi negara dikatakan maju apabila sebanding dengan pendidikan warganya yang maju juga,” harapnya.@IMAN