Serapan Dana Subsidi Rumah Masih Rendah

oleh -
oleh

Kendati kebutuhan akan rumah masih tinggi, namun pemerintah masih belum mampu menutupi kebutuhan tersebut.

Bahkan, skema pembiayaan yang telah dirancang untuk dapat memenuhi target pembangunan rumah, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), belum terserap maksimal.

Seperti diketahui, ada tiga skema bantuan kredit pemilikan rumah (KPR) yang disiapkan pemerintah, yaitu Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Selisih Bunga (SSB) dan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM).

Baca Juga  Bamsoet Dukung Presiden Vietnam atas Kesepakatan Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia - Vietnam

Pada tahun ini, dana bantuan pembiayaan perumahan dialokasikan senilai Rp 4,5 triliun untuk pembangunan 40.000 unit rumah.

Dana tersebut berasal dari DIPA APBN-P 2017 sebesar Rp 3,1 trilun dan pengembalian pokok KPR FLPP Rp 1,4 triliun.

Sementara, untuk SSB dana yang dialokasikan sebesar Rp 615 miliar untuk pembiayaan 239.000 unit rumah. Sedangkan untuk SBUM sebesar Rp 1,1 triliun untuk pembiayaan 279.000 unit rumah.

Baca Juga  TNI AD, PHR dan Poktan Suku Sakai Bersinergi Dukung Ketahanan Pangan Nasional

Kenyataanya, berdasarkan data per Juli 2017 yang dikeluarkan Ditjen Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR, realisasi KPR FLPP yang tersalurkan baru Rp 742,5 miliar untuk pembangunan 6.491 unit rumah.

Sedangkan, KPR SSB yang telah disalurkan baru Rp 26,5 miliar untuk pembangunan 34.595 unit rumah dan Rp 145,5 miliar KPR SBUM untuk pembangunan 36.379 unit rumah.

Baca Juga  Peduli Warga, Babinkamtibmas Polsek Menes Lakukan Bedah Rumah

Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Lana Winayanti mengaku, bila serapan bantuan masih rendah. Namun demikian, ia berharap, agar kondisi ini dapat segera membaik.

“Iya masih kecil banget, ada waiting list di bank-bank. Jadi kita kita harap, begitu FLPP cair bisa cepet,” kata Lana di Kantor Kementerian PUPR, Senin (7/8/2017).(rm)