Seminar Nasional FU: Khilafat Islam Ahmadiyah Jadi Tajuk Utama

oleh
oleh -

Citizen Journalism:
Muhammad Azmi Muchtar
Mahasiswa Ilmu Al-Quran dan Tafsir 2020
Fakultas Ushuluddin, UIN Jakarta

Majalahteras.com – Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta sukses menggelar Seminar Nasional dengan tema “Khilafat Islam Ahmadiyah: Kepemimpinan Rohani, Jalan Menuju Perdamaian” pada Rabu, 29 Mei 2024. Acara ini diadakan di Teater H.A.R Partosentono Lt. 4 Fakultas Ushuluddin dan dihadiri oleh lebih dari 150 peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen dan praktisi serta Jemaat Ahmadiyah Indonesia berbagai daerah.

Seminar ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mendiskusikan konsep kepemimpinan rohani dalam Khilafat Islam Ahmadiyah, serta peranannya dalam menciptakan perdamaian dunia.

Acara dimulai dengan registrasi peserta pada pukul 08.00 WIB. Pembukaan acara dilakukan oleh MC, Latifah Zahra, dilanjutkan dengan Tilawat Al-Quran oleh Tyo Hermawan, lantunan syair/taranah oleh Hafidz Qudratullah dan Amil To’at, serta menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Dalam sambutannya, Prof. Ismatu Ropi, M.A, Ph.D yang diwakili oleh Prof. Dr. Media Zainul Bahri, MA, mengatakan, Ahmadiyah menawarkan motto ‘kepemimpinan rohani’ yang sangat relevan dengan era modern dan dapat menjadi alternatif peradaban berbasis nilai Islam.

Baca Juga  Mitigasi Bencana, Perlu Ada Sinergi dari Semua Pihak

“Ahmadiyah berbeda dengan HTI, menekankan pada kepemimpinan rohani yang kontekstual dengan era modern dan mampu menjadi solusi alternatif bagi peradaban berbasis nilai Islam,” katanya. Rabu (29/5/2024)

“Seminar ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dan menjadi langkah awal menuju kolaborasi lebih lanjut di bidang kepemimpinan rohani dan perdamaian dunia,” imbuhnya.

Selanjutnya, Mln. Mirajudin Syahid, Shd, Amir Jemaat Ahmadiyah Indonesia menyampaikan, Ahmadiyah mengedepankan kecintaan pada negara dengan motto “Hubbul Waton Minal Iman”.

“Kepemimpinan rohani yang ditawarkan Ahmadiyah dapat menjadi asas perdamaian dunia,” ujar dia.

Setelah doa pembuka oleh Mln. Mirajudin Syahid, Shd, peserta menyaksikan pemutaran video pengenalan Khilafat Ahmadiyah.

Acara inti dimulai pukul 09.55 WIB dengan pengantar dari moderator, dosen Fakultas Ushuluddin, Wasil, M.Ag. Sesi pertama dibawakan oleh oleh Drs. KH. Taslim Syahlan, MS.i, selaku Sekjen Asosiasosi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) seluruh Indonesia, dengan topik “Problematika Pemaknaan Khilafah Dan Implementasinya”. Dia juga memberikan definisi konsep khalifah dalam berbagai perspektif serta implementasi Khilafah Ahmadiyah di Indonesia sebagai khilafah cinta dan khilafah ruhani,” katanya.

Baca Juga  Pendidikan Agama Perkuat Karakter Generasi Milenial

Sesi kedua diisi Prof. Dr. M. Amin Nurdin, MA, ia merupakan Guru Besar Ilmu Sosiologi Agama UIN Jakarta. Ia membahas “Problematika Pemaknaan Khilafah” dalam sudut pandang Sosiologi Agama. Dia juga memaparkan tentang perbedaan pemaknaan yang memunculkan berbagai fenomena yang terjadi, dia menyebutkan diantaranya gerakan radikal yang muncul yakni al-Qaida dan ISIS.

Sesi ketiga disampaikan oleh Mln. Rahmat Hidayat, Shd, dengan topik “Khilafah Islam Ahmadiyah; Kepemimpinan Rohani, Jalan Menuju Perdamaian”.

“Kepemimpinan rohani Ahmadiyah berfokus pada perdamaian dunia, menghilangkan perang fisik, dan mempromosikan perdamaian global,” katanya.

Salah satu peserta yang juga merupakan Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ushuluddin, Chaerul Firmansyah mengatakan, seminar yang mengundang Jemaat Islam Ahmadiyah memberikan warna bagi pengetahuan intelektual keislaman para mahasiswa.

Baca Juga  Kesejahteraan Guru Belum Merata

“Seminar ini sangat bermanfaat dan memberikan wawasan baru tentang konsep khilafah dan perdamaian. Mahasiswa diberikan gambaran tentang bagaimana konsep kepemimpinan yang ditawarkan Ahmadiyah, yang begitu menekankan cinta damai,” jelasnya di sela-sela acara.

Dengan terlaksananya seminar ini, Chaerul menambahkan, diharapkan dapat terus mendorong semangat inovasi dan kreativitas di kalangan akademisi dan praktisi, sehingga mampu berkontribusi lebih bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.

Kemudian sesi tanya jawab berlangsung interaktif dengan peserta seminar yang antusias mengajukan pertanyaan dan berdiskusi dengan para pembicara. Diskusi ini menambah wawasan peserta tentang konsep khilafah dan kepemimpinan rohani yang ditawarkan oleh Ahmadiyah.

Acara ditutup dengan penyerahan apresiasi kepada para narasumber. Tim dokumentasi mengambil foto bersama sebagai dokumentasi resmi seminar. Selanjutnya, peserta menikmati ramah tamah dan makan siang yang disediakan oleh panitia dari Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakulltas Ushuluddin.@Man