MAJALAHTERAS.com – Dalam kunjungan di Sebatik, kemarin, Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie juga diterima bersilaturahmi dengan masyarakat Desa Setabu, Kecamatan Sebatik Barat, Kabupaten Nunukan. Di Desa Setabu, masyarakat setempat mengusulkan banyak bantuan, antara lain bantuan perahu dan speedboat untuk kegiatan mereka sehari-hari sebagai nelayan.
Termasuk bantuan-bantuan untuk pengembangan sektor pertanian, dan sosial kemasyarakatan lainnya, termasuk sektor UMKM.
“Kita sadari bahwa dengan kemampuan APBD yang masih terbatas, tidak semua usulan masyarakat dapat kita penuhi. Untuk itu, kita saring berdasarkan urgensi dan prioritas. Namun kita tidak boleh berkecil hati, karena kita juga mendorongnya agar bisa dibantu oleh APBN,” ujarnya.
Di hadapan masyarakat, Gubernur mengatakan, selain pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN), di Sebatik juga tengah dibangun Toko Indonesia dan Balai Pelatihan UMKM. Tujuan pembangunan infrastruktur tersebut tidak lain untuk kepentingan masyarakat Sebatik secara umum.
Bahkan di sela-sela pengukuhan Kampung Siaga Bencana (KSB) di Pantai Bukit Aru Indah, Desa Tanjung Aru, Gubenur menyerahkan bantuan Pemprov Kaltara dan APBN kepada masyarakat setempat.
Bantuan yang diberikan merupakan tindaklanjut program pengembangan perikanan tangkap berupa pemberian jaring insang 180 buah kepada 5 Kelompok Usaha Bersama. Termasuk 2 unit mesin tempel.
Kemudian program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produk perikanan, bantuannya berupa paket makanan olahan bagi 600 orang, yang kriterianya adalah ibu hamil, menyusui, dan balita. Termasuk pula pembuatan 10 Rumah Garam dalam program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir. “Serta saya serahkan Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) kepada 57 orang,” ujarnya.
Untuk sektor pertanian, ia menyerahkan bantuan karung beras kepada 2 kelompok tani. Juga ada bantuan yang bersumber dari APBN berupa drone 1 unit, dan 1 perangkat komputer dan aplikasi pemetaan. “Termasuk juga pemberian Kartu Tani kepada 5 nelayan, serta bantuan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) sebesar Rp 40 juta per kelompok yang bersumber dari APBN,” ujarnya.
Dan sebagai wakil pemerintah (pusat) di daerah, Gubernur juga menyerahkan secara simbolis Bantuan Sosial Beras Tahun 2020 dari Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial. Bantuan ini merupakan jaring pengaman sosial dampak Covid-19. Bantuan Sosial Beras untuk PKH di Kaltara mencapai 659.925 kilogram untuk penyaluran selama 3 bulan (Agustus-Oktober 2020). “Semoga bantuan ini dapat mengurangi beban pengeluaran KPM (Keluarga Penerima Manfaat) melalui pemenuhan sebagian kebutuhan pangan beras selama pandemi Covid-19,” ujarnya.
Setiap KPM, memperoleh bantuan sebanyak 15 kilogram beras per bulan dengan kualitas beras medium.
Selain itu, juga ada Bantuan Sosial Tunai (BST) Sembako Non-PKH yang jumlah total bantuannya sebanyak Rp 5.352.500.000 se-Kaltara. Total Kepala Keluarga (KK) penerima di Kaltara mencapai 10.705 KK. “Bantuan sosial ini dapat dicairkan melalui ATM dan Agen E Warong penyalur BPNT. BST Sembako Non-PKH ini hanya diberikan selama sebulan yaitu bulan Agustus 2020 saja,” kata Gubernur.@MANDU