MAJALAHTERAS.COM – Sekretaris Daerah Kabupaten Pandeglang Pery Hasanudin memberikan Piagam Penghargaan untuk 5 Orang ASN dengan Inovasi Pelayanan Publik Terbaik, piagam tersebut diberikaan saat Pery menjadi pembina apel pagi di Halaman Sekretariat Daerah, Senin (20/01).
Dalam arahannya, Pery Hasanudin mengucapkan selamat kepada 5 ASN tersebut yang telah menghasilkan karya yang inovatif, “Selamat kepada kalian semua, saya bangga dan sangat apresiasi atas apa yang telah dihasilkan. Ini patut dijadikan contoh untuk ASN lainnya, karena sebagai ASN memang harus berfikir kreatif dan inovatif karena akan bermuara pada pelayanan publik yang lebih baik dan optimal,” ungkapnya.
Lebih lanjut pery menegaskan, ASN adalah abdi negara dan masyarakat yang sudah pasti memiliki kewajiban dalam pelayanan dasar kepada masyarakat, “Jadilah seorang ASN yang bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya, karena kalian sebagai abdi negara. Tanggung jawab kalian kepada masyarakat luas dalam pemenuhan hak dasarnya, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, kesejahtraan sosial dan lain lainya. Semakin baik dan bertanggung jawab kalian bekerja maka akan semakin baik pula pelayanan publik kepada masyarakat,” tegasnya.
Sementara Kepala Bagian Organisasi Hermawan menjelaskan, kegiatan tersebut sesuai dengan Peraturan Menpan RB Nomor 5 Tahun 2019 tentang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik di Lingkungan Kementerian atau Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN dan BUMD, “Maksud kegiatan ini untuk mendorong kompetisi positif antar Perangkat Daerah di lingkungan pemkab dalam peningkatan kualitas pelayanan dan pembangunan. Kami melaksanakan kompetisi ini pada tanggal 23 Desember 2019 lalu. Dan hasilnya 5 peserta terbaik yaitu Farid Fikri (BKD) dengan Aplikasi Kikiping, Eval Arival Zein (Diskomsantik) dengan aplikasi Bebeja, Adul Latif (setda) aplikasi E-Sakip, Moch Reza Persadaputra (Dinas Pertanian) SIPP Jembatan Cepat, dan Nasirudin (Kelurahan Pagadungan) dengan Gerakan 2000 Rupiah,” jelasnya.
Usai pemberian penghargaan, Nasirudin salah satu peserta yang meraih penghargaan dengan Gerakan 2000 Rupiah menjelaskan, inovasi tersebut digagasnya karena melihat kondisi ekonomi warga sekitar yang masih kurang baik, “Alasan saya membuat gerakan itu karena, yang pertama banyak warga yang berhutang kepada rentenir atau kosiva, kedua kepedulian masyarakat berkurang, ketiga masih banyak masyarakat yang memerlukan bantuan,” ungkapnya.
Untuk teknis pelaksanaan gerakan itu, Nasirudin memaparkan gerakan itu dengan cara mengumpulkan sadaqah dari warga sebesar Dua Ribu Rupiah per bulan per kepala keluarga, “Setelah terkumpul dari warga kita bentuk lembaga unit infaq dan sadaqah, yang ditanda tangani Ketua Baznas Kabupaten Pandeglang. Kita realisasikan per minggu dengan jumat berbagi, untuk tiap bulan kita berikan bantuan permodalan, dan per tahunnya kita berikan untuk para yatim, guru ngaji dan kaum dhuafa,” tutupnya.(Juanda)