MAJALAHTERAS.COM – Diskusi Simposium Pemanfaatan Panas Bumi Desa Batu Kuwung, Kabupaten Serang yang digelar di Gedung Rektor kampus Untirta ruang Multimedia, Rabu, 19 Oktober 2022.
Pada acara tersebut turut dihadiri oleh Danrem 064/MY Brigjen TNI Tatang Subarna, Dandim 0602/Serang Letkol Arm Fajar Catur Prasetyo, Rektor Untirta Fatah Sulaiman, Kepala Desa Batu kuwung Aeng Haerudin, Tokoh Masyarakat, Ormas, serta LSM.
Dalam pemaparan para pemateri dari Dosen Fakultas FMIPA Universitas Indonesia, Yunus Daud mengatakan, Geothermal sangat bermanfaat bagi masyarakat. Bahkan, banyak negara yang ingin memiliki geothermal namun tidak banyak seperti Indonesia.
“Banyak negara yang ingin memiliki geothermal tapi tidak memiliki, kalau pun ada tapi tidak sebanyak indonesia. Kita patut bersyukur dengan memiliki geothermal, bahkan dibawah laut pun belum tersentuh,” ungkap Yunus Daud saat pemaparan.
Dikatakan dia, pernah Negara Belanda mencoba untuk membuat geothermal, bahkan menggali hingga 30 ribu meter akan tetapi tidak menemukan air panas. “Sangat susah di Belanda, sudah menggali 30 ribu meter namun tidak ada air panas,” jelasnya.
“Selain Belanda pernah juga Negara Prancis, German, Polandia dan negara-negara Eropa dan juga sebagian besar Asia dan Australia belum ada yang seperti Indonesia dan mereka tergolong low temperature system,” tambahnya.
Diketahui bahwa, geothermal atau panas bumi adalah terminologi umum yang menggambarkan perpindahan panas alami dalam suatu volume tertentu dari lapisan kerak bumi dimana panas dipindahkan dari sumber panas ke pembuang panas biasanya permukaan bumi.
Adapun karakteristik geothermal di Indonesia berada pada dataran tinggi, reservoir terletak sangat dalam dari 1-3 kilometer, reservoir tersembunyi, struktur geologinya komplek, banyak terletak diwilayah hutan dan terkadang berada di lintas administratif.
Sedangkan untuk manfaat energi geothermal, lanjut dia, bisa dimanfaatkan untuk pemanfaatan tidak langsung seperti pembangkit listrik tenaga panas bumi atau PLTP dan pemanfaatan secara langsung.
Ditempat sama, Dosen Fakultas Teknik Untitra Agung Sudrajat menambahkan bahwa, potensi energi geothermal di Provinsi Banten ada banyak karena ada gunung api di Provinsi Banten.
“Geothermal di Banten itu banyak seperti di Rawa Danau dengan kekuatan 115 megawatt, Batu Kuwung 170 megawatt, Gunung Karang 170 megawatt, Citaman Gunung Karang 20 megawatt, Pulosari 100 megawatt, Gunung Endut 225 megawatt dan Pemancalan 225 megawatt,” katanya.
Sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2017 tentang panas bumi merupakan energi ramah lingkungan yang potensinya besar dan pemanfaatannya belum optimal sehingga perlu didorong dan ditingkatkan secara terencana dan terintegrasi guna mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil.
Hadir dalam kesempatan itu, Danrem 064/MY Brigjen TNI Tatang Subarna menyampaikan, kegiatan ini sangat luar biasa, kegiatan ini juga awal yang baik untuk menuju sesuatu yang baik.
“Sudah sekian lama sisa waktu yang kami punya, kekayaan yang Allah SWT yang diberikan untuk kita dengan kegiatan ini bisa tercerahkan,” ungkap Danrem 064/MY Brigjen TNI Tatang Subarna yang diamini oleh Dandim 0602 Serang Letkol Arm Fajar Catur Prasetyo.
Kegiatan ini juga bukan hanya untuk wilayah Batu Kuwung Padarincang saja akan tetapi untuk wilayah lainnya yang ada di Provinsi Banten.
“PR bagi saya untuk sama-sama membantu untuk semuanya bukan hanya warga Padarincang. Harta yang paling berharga yang tuhan kasih, orang mau potensi ini, orang mau dengan berbagai cara, biaya siap mereka keluarkan. Kita tidak perlu mengeluarkan biaya,” jelasnya.
“Terjadi suatu masalah itu karena ketidakpahaman dan tidak ngertian. Dan itu tanggungjawab yang mengerti dan tahu untuk menyampaikan,” tandasnya.(**)