SBY: Dunia Bisa Alami Krisis 3 Dimensi Yaitu Keamanan, Ekonomi dan Lingkungan

oleh
oleh -

Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan bahwa dunia akan dilanda berbagai krisis akibat perang berkelanjutan dari Rusia dan Ukraina. Dia juga menekankan bahwa krisis ekonomi global akan terjadi jika konflik global semakin tidak terkendali.

“Ada 2 berita buruk saat ini tentang dunia kita. Pertama resesi ekonomi global sepertinya bakal terjadi (simak pernyataan IMF & Bank Dunia). Kedua, perang di Ukraina makin membahayakan bagi keamanan internasional (ikuti perkembangan terkini di Ukraina),” tulis SBY dalam akun Twitternya, Selasa 11 Oktober 2022.

Baca Juga  HUT Kabupaten Serang ke-497, Diskominfosatik Launching Aplikasi Serang Tatu

Selain itu, kehidupan manusia juga kata dia semakin terancam akibat perang yang memanas antara kedua negara tersebut. Apalagi isu penggunaan nuklir juga sedang menjadi topik pembicaraan dalam perang di Ukraina. Resesi ekonomi global pasti makin memukul kehidupan semua bangsa, yang saat ini sudah dalam keadaan susah.

“Jika perang di Ukraina makin “liar” & tidak terkendali, terjadinya perang dunia disertai penggunaan senjata nuklir bisa menjadi kenyataan,” tulis SBY yang diketahui merupakan ahli strategi militer itu.

Baca Juga  Update Covid-19: Kasus Positif Corona di Indonesia Berangsur Melandai

SBY juga menegaskan bahwa situasi dunia akan makin runyam jika geopolitik di Asia Timur yg sudah panas akhirnya menjadi konflik militer terbuka antara Tiongkok dan Taiwan serta pendukungnya, termasuk Amerika Serikat.

Ditambahkannya, jika pada akhirnya semua konflik makin tidak terkendali sementara pandemi COVID-19 masih ada, penyelamatan bumi dari pemanasan global akan gagal karena dunia tidak lagi peduli.

Baca Juga  KSR PMI Unit STKIP Banten Gelar Giat Checkpoint Covid-19

“Dunia bisa alami krisis 3 dimensi yaitu keamanan, ekonomi dan lingkungan,” tambahnya.

SBY karena itu meminta para pemimpin duni untuk menekan ego masing-masing dan bertindak secara nyata untuk menyelamatkan dunia dari krisis yang ada. Dia berharap bahwa forum G20 yang puncaknya akan berlangsung di Bali dapat membawa manfaat dan jawaban serta perundingan yang matang untuk menghadapi setiap konflik yang ada. (Red).