PANDEGLANG – Asuransi dan tingginya risiko saat melaut jadi hal terpenting bagi warga di pesisir yang berprofesi sebagai nelayan.
Ribuan nelayan di Pandeglang hingga kini masih belum terlindungi asuransi.
Wakil Ketua Paguyuban Nelayan Kecamatan Labuan Herman mengatakan, jumlah nelayan di Pandeglang sangat banyak karena garis pantai Pandeglang sangat panjang. Namun kata Herman, keselamatan nelayan saat bekerja sangat rentan dan tidak terkafer asuransi.
“Sebenarnya ada asuransi bagi nelayan. Namun akibat ketidaktahuan dan tidak ada yang memfasilitasi masuk asuransi, maka rata-rata nelayan bertaruh nyawa saat bekerja,” kata Herman.
Ia mengaku, kerap mengajak dan mengingatkan nelayan masuk asuransi. Meski mereka sudah sering diingatkan namun nelayan bersikap acuh.
“Pemerintah juga tidak memberian perhatian khusus kepada nelayan kecuali mengharapkan hasil tangkapan,” jelas Herman dikutip bantenraya.com.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perikanan Pandeglang Suaedi Kurdiatna tidak menampik masih banyak nelayan yang belum terdaftar sebagai peserta asuransi.
“Untuk di Kecamatan Panimbang saja lebih dari 2 ribu nelayan yang belum menjadi peserta asuransi. Mungkin total keseluruhan diatas 5 ribu nelayan yang belum punya asuransi,” kata Suaedi.
Suaedi mengklaim selalu mengajak para nelayan untuk mengikuti program asuransi meski hasilnya masih belum maksimal.
“Saya selalu mengingatkan mereka mendaftarkan diri sebagai peserta asuransi. Kemarin saja kami melaksanakan sosialisasi dan pendaftaran asuransi secara langsung bekerjasama dengan BPJS dan Koperasi Putra Lautan agar memudahkan proses administrasi,” terangnya.
Menurutnya, asuransi bagi nelayan sangat penting sebagai jaminan hidup ketika mengalami kecelakaan laut.
“Saya imbau nelayan agar bisa menjaga diri melalui asuransi. Dan asuransi ini sebagai antisipasi ketika terjadi kecelakaan laut,” pesannya. (*/cr1)