Majalahteras.com – Ketua Umum Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Indonesia Maju Anggawira mendukung penuh Gerakan Sekali Putaran (GSP) yang digagas oleh Ketua Umum GSP, M. Qodari.
Menurutnya, pilpres sekali putaran dapat menjaga pertumbuhan ekonomi baik global maupun dalam negeri
“Satu putaran ini bisa jadi salah satu hal positif untuk mengakselerasi program-program yang ada. Itu jadi harapan kami. Tren pertumbuhan ekonomi di 5% bisa makin tinggi jika uang beredar makin besar. Terobosan kebijakan finansial di pemerintahan yang baru ini jadi hal yang sangat penting,” kata Anggawira, dalam keterangannya, Rabu (20/12).
Menurut Anggawira, berdasarkan kajian dari berbagai lembaga survei terpercaya, Pilpres 2024 dapat berjalan sekali putaran dengan keunggulan pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Anggawira mengklaim elektabilitas Prabowo – Gibran sudah mencapai rata-rata 40 persen lebih, oleh karena itu, pihaknya akan mengejar sekitar 10 persen lagi agar pilpres berjalan sekali putaran dengan kemenangan Prabowo – Gibran.
“Saya yakin semua paslon ingin satu putaran tapi kalau kita lihat secara probability kalau dari berbagai survei yang ada pasangan nomor 2 ini kan sudah di kisaran 40 persenan lebih, ada yang 40 ada yang 42 ada yang 45 bahkan ada yang 46 artinya tinggal sedikit lagi untuk mencapai 50 persen + 1,” ujar Anggawira
“Dengan cara mengkampanyekan langsung turun ke masyarakat meyakinkan teman-teman yang belum mau menentukan pilihan kurang lebih ada sekitar at least 10 sampai 15 persen mudah-mudahan bisa memilih kami,” katanya.
Anggawira menambahkan sasaran utama yang akan dikejar ialah para pemilih yang belum menentukan pilihan, ia berharap para pemilik suara dapat memutuskan pilihannya kepada Prabowo – Gibran.
“Harapan kami ya kepada yang belum menentukan pilihan atau masih ragu-ragu sudah saatnya menentukan pilihan ke 02,” harapnya.
Dia optimis dengan kerja keras tim, paslon yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu keluar sebagai presiden dan wakil presiden terpilih pada Februari 2024 nanti.
“Dari data-data secara kualitatif dan kuantitatif kita optimis kita terus bekerja, artinya kita tidak jumawa tetapi kita juga berusaha mengoptimalkan masa kampanye ini dengan melakukan hal-hal yang produktif yang sesuai juga dengan apa yang dirasakan masyarakat,” paparnya.
Langkah konkret untuk menggaet para pemilih dan memenangkan sekali putaran, Anggawira telah mengadakan berbagai program seperti mentoring kewirausahaan, membuat pelatihan-pelatihan usaha bagi UMKM, serta ke depan akan mengadakan job fair atau membuka expo lapangan kerja.
“Khususnya terkait dengan Repnas kita kan relawan pengusaha ya hal-hal yang positif lah kita adakan training-training kewirausahaan, super mentor seperti kemarin, nanti kita adakan bursa kerja jadi kampanye yang kita lakukan itu yang memberikan solusi untuk masyarakat,” ungkapnya.
Selain itu, Anggawira beralasan mendukung gerakan pilpres sekali putaran sebab dapat menghemat waktu, biaya, serta menghindari terjadinya polarisasi di masyarakat.
Anggawira menjelaskan dana yang dibutuhkan untuk pilpres dua putaran dibutuhkan sekitar Rp. 17 triliun, anggaran tersebut akan lebih bermanfaat jika dialokasikan untuk program lain.
“Yang jelas kan secara efisiensi bisa lebih cepat ya, hemat biaya karena kan 17 triliun malau dana itu bisa digunakan ke hal-hal yang lain kan lebih positif,” urainya.
Dikatakan Anggawira, dari sisi waktu juga lebih efisien dan memberikan kepastian, karena para pengusaha atau investor untuk memutuskan atau menjalankan roda bisnisnya membutuhkan kondisi ekonomi dan politik yang kondusif.
“Pelaku ekonomi juga sudah tahu mau ngapain pemilu sudah selesai yang jelas. Lainnya menghindari polarisasi kalau head to head nanti terjadi polarisasi lagi kayak 2019 jadi nanti kurang kondusif lah kita sudah belajar kemarin,” tuntasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Gerakan Sekali Putaran (GSP) M. Qodari menjelaskan bahwa pilpres 2024 sekali putaran memberikan banyak manfaat, baik dari sisi waktu, hemat biaya dan lebih damai.
Sehingga bisa memberikan kepastian politik dan terhindar dari potensi polarisasi ekstrem seperti yang terjadi pada momentum politik sebelumnya.
Pilpres 2024 sekali putaran juga bisa menghemat biaya hingga Rp 17 triliun. Uang itu nantinya bisa digunakan untuk kebutuhan yang lebih mendesak, termasuk pemberian subsidi kepada rakyat yang membutuhkan.
Kemudian, secara politis, pemilu satu putaran bisa menjaga kestabilan dalam negeri dan juga meminimalisasi ancaman polarisasi di masyarakat.
“Saya melihat potensi polarisasi ini besar sekali karena begitu calon cuma dua, maka akan berhadap-hadapan termasuk isu primordial dan isu agama akan muncul,” kata Qodari. ***