Rencana Konversi Bank Banten ke Sistem Syariah Masih Berlanjut

oleh
oleh -

SERANG– Rencana konversi Bank Banten menjadi bank syariah masih terus berlanjut. Realisasi perubahan basis bank plat merah tersebut akan dilakukan setelah kondisi lembaga perbankan itu benar-benar telah kuat. Bank Banten sendiri mematok diri menjadi penguasa pasar atau market leader di Banten pada 2023 mendatang.

Demikian disampaikan Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin dalam webinar yang digelar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orwil Banten, Sabtu (12/6/2021). “Komitmen saya kepada (perbankan berbasis) syariah adalah hal yang mutlak. Sudah merencanakan bahkan Bank Banten harus konversi menjadi syariah,” ujarnya.

Seperti diketahui, rencana Bank Banten menjadi bersistem syariah telah digaungkan Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) pada tahun lalu. Saat itu, menjadi salah satu opsi penguatan bisnis Bank Banten.

Baca Juga  Ini Alasan Perintah Soal Pemadaman Gerbang Neraka

Dijelaskannya, saat dirinya masuk ke Bank Syariah Mandiri pada 2004 dia menjabat sebagai kepala Divisi Pengembangan Produk dan Layanan. Kemudian saat di Bank Danamon juga berada di Danamon Syariah.

“Saat menjadi  direktur di (Bank) Kalsel (Kalimantan Selatan) salah satu syaratnya unit usaha syariah harus di bawah saya,” katanya, dilansir bantenraya.com.

Diungkapkan Agus, ada peluang bisnis yang cukup besar ketika Bank Banten dikonversi menjadi berbasis syariah, karena status bank yang berdiri sejak 2016 ini adalah perusahaan terbuka atau go public. Ia ingin menjadikan Bank Banten sebagai cangkang merger unit usaha syariah pada bank pembangunan daerah (BPD) di Indonesia.

Baca Juga  Indonesia-Kamboja Bahas Komitmen Kerja Sama Berantas Perdagangan Orang dalam Forum DGICM ke-26

“Bahkan menjadikan Bank Banten sebagai cangkang karena Bank Banten sudah go public. Sebagai wadah merger bagi unit usaha syariah yang dimiliki oleh BPD di Indonesia. Ini sebuah peluang,” ungkapnya.

Lebih lanjut dipaparkannya, menjadi cangkang sudah ditunjukkan saat tiga bank syariah yaitu Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah dan BNI Syariah melakukan merger menjadi Bank Syariah Indonesia. Dalam pelaksanaannya, BRI Syariah menjadi yang lebih menonjol meski Bank Syariah Mandiri bisa dikatakan sebagai bank yang lebih lebih besar. Sebab, wadah yang dipakai untuk merger adalah BRI Syariah yang sudah menjadi perusahaan terbuka.

Baca Juga  AKBP Achiruddin Hasibuan Diberhentikan Dengan Tidak Hormat

“(Unit usaha syariah BPD ada) seperti di Kalimantan ada unit usaha syariah, di Bank Jambi juga ada. Karena Bank Banten sudah go public, bayangan saya kita menjadi rumahnya unit usaha syariah BPD masuk ke sini. Ini sebuah peluang ke arah sana,” tuturnya.

Meski demikian, untuk merealisasikan rencana tersebut pihaknya akan terlebih dahulu fokus untuk mengembangkan bisnis Bank Banten. Ada 4 grand strategy yang dicanangkannya, sehingga eks Bank Pundi itu bisa menjadi sangat sehat dan mendapat kepercayaan publik. (*/cr1)