MAJALAHTERAS.COM – Pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengakhiri masa kampanye dengan Pesta Rakyat di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, kemarin (10/2).
Melihat perkembangan terakhir, Prabowo yakin bisa memenangi pemilu dengan sekali putaran saja.
Pesta rakyat dihadiri ratusan ribu simpatisan sejak pagi. Akibatnya, acara utama pidato politik yang sedianya berlangsung pada pukul 15.30 dimajukan menjadi pukul 13.30. Sebab, stadion penuh sejak pukul 11.00.
Prabowo mengawali pidatonya dengan mengapresiasi kehadiran massa yang melampaui ekspektasinya.
”Kami perkirakan yang datang 200 ribu, tapi laporannya bahkan mendekati 600 ribu yang hadir, saudara-saudara sekalian,” ujarnya.
Di hadapan simpatisannya, Prabowo kembali menyatakan komitmennya untuk melanjutkan apa yang sudah dikerjakan presiden-presiden sebelumnya. Dia mengakui, setiap presiden telah memberi sumbangsih masing-masing.
Fokus utama ke depan, Prabowo berjanji memberantas kemiskinan di Indonesia. Dia optimistis langkah itu bisa dilakukan. Sebab, timnya yang terdiri atas para ahli sudah menghitung dan mengkaji betapa Indonesia memiliki kekayaan yang luar biasa. Jadi, yang dibutuhkan adalah pengelolaan yang baik.
Bahkan, sejumlah lembaga dunia telah memprediksi Indonesia menjadi salah satu pilar kekuatan ekonomi dunia. Bahkan hingga lima besar dunia.
“Syaratnya, kita harus rukun, kita harus bersatu, kita harus damai, kita tidak boleh diadu domba lagi,” tuturnya.
Prabowo mengungkapkan bahwa antusiasme masyarakat kian meyakinkan dirinya untuk memenangi pilpres dalam satu putaran.
Apalagi, fakta empiris didukung dengan hasil mayoritas lembaga survei yang menunjukkan elektabilitas telah melampaui 50 persen.
“Saya lihat semua indikator yang bisa dipercaya menunjukkan insya Allah arah satu putaran,” katanya.
Pengamat politik dari Populi Center Usep Saepul Ahyar mengatakan, antusiasme masyarakat yang datang ke stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan untuk mengikuti kampanye akbar pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka begitu tinggi.
Menurutnya, mayoritas masyarakat yang berbondong-bondong datang ke GBK itu sudah memiliki tingkat keyakinan memilih yang tinggi dan tidak mudah beralih dukungannya.
Meski kampanye tidak dapat dijadikan representasi pemilih secara nasional, tetapi Usep menjelaskan kampanye bukan hanya unjuk kekuatan pendukung tetapi dapat mempengaruhi swing voters atau pemilih ngambang yang masih ragu terhadap pilihannya untuk ikut bergabung dan memilih.
“Kampanye itu sendiri lebih banyak kepada show of force dan itu ditunjukkan kepada swing voter, tergantung nanti narasinya sepertinya apa ke publik. Itu kan narasi saja akhirnya yang menentukan itu ya pengaruhnya bagi swing voters,” ujar Usep, Minggu (11/2/2024).
Usep menerangkan setidaknya masyarakat yang ingin keberlanjutan pemerintahan Presiden Joko Widodo dapat dibuktikan dengan kehadiran massa di GBK yang paralel dengan survei paslon Prabowo-Gibran yang memiliki elektabilitas tertinggi dibanding dua rivalnya.
Usep berpendapat dari hasil survei Populi Center terbaru elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 52,5 persen yang bisa juga diartikan sebagai dukungan masyarakat terhadap keberlanjutan pemerintah saat ini.
“Saya kira itu bisa ditafsirkan motif memilih 02 itu kan banyak. Satu memang menginginkan Prabowo, pendukung Prabowo 2019. Tetapi banyak juga sebenarnya pendukung Jokowi di 2019 beralih mendukung Prabowo karena memang terlihat bahwa Jokowi ke 02,” ucapnya.
Lanjut Usep memaparkan pengaruh endorsement Presiden Jokowi terhadap kandidat capres-cawapres terbukti signifikan, terlihat dari migrasinya pendukung Jokowi yang tadinya memilih Ganjar kini beralih mendukung Prabowo.
“Jadi kalau Jokowi ke Ganjar ya ke Ganjar dan itu kan terbukti ketika Jokowi pindah sikap politik pindah dukungan pindah juga mereka dukungannya dari Ganjar ke 02, itu kan memperlihatkan keinginan keberlanjutan karena memang mereka menilai rata-rata yang memilih 02 itu menilai Pak Jokowi berhasil bahkan approval ratingnya kan sampai 80% itu kan tingkat kepuasan yang cukup tinggi bagi Pak Jokowi,” ungkapnya.
Lebih lanjut Usep mengatakan mayoritas pemilih yang merasa puas terhadap kinerja Presiden Jokowi akan menjatuhkan pilihannya kepada Prabowo-Gibran bukan ke Ganjar-Mahfud.
“Dan itu juga banyak di antara yang merasa puas, sangat puas dengan kinerja Pak Jokowi itu banyak yang menjatuhkan pilihan mengikuti sikap politik Pak Jokowi dalam hal ini 02 saya kira,” katanya.
“Jadi kalau Pak Jokowi pindah dukungan saya kira mereka juga akan pindah. Berpengaruh signifikan jadi saya kira 02 dipengaruhi juga oleh salah satunya endorsment Pak Jokowi yang sangat kuat,” tambahnya.
Selain itu, Usep meyakini dengan elektabilitas yang sudah menyentuh angka 50% + 1 peluang Prabowo-Gibran untuk menang sekali putaran mencapai tingkat keyakinan 70 persen.
“Jadi kalau di survei Populi 52,5 persen itu memang ada margin error berarti kan confident of intervalnya antara 49 persen sampai 55 persen sekitar situ jadi satu putaran itu prediksi saya peluangnya itu 70 persen,” ungkapnya.
Sementara prediksi pilpres terjadi dua putaran juga masih terbuka dengan peluang sebesar 30 persen dengan undecided voters yang tinggal 8%-9%.
“Nah ada 30% kira-kira 2 putaran, jadi prediksi 1 putaran 2 putaran itu bandulnya besarnya ke satu putaran, peluang dua putaran itu masih ada tapi lebih besar satu putaran. Sekarang itu kan angkanya di 52,2 di kita ya mungkin masa tenggang ini menurut saya ada undecided voters sekitar 8 atau 9% itu mungkin penentu juga apakah satu putaran atau dua putaran,” urainya.
“Kalau berbagi rata memang pada akhirnya satu putaran tetapi kalau memblok salah satu di luar 02 ya itu jadi dua putaran. Tetapi kan agak gak mungkin semuanya, sedang bekerja persoalannya. Maka peluang satu putaran itu cukup tinggi,” pungkasnya.(***).