https://majalahteras.com/-Rampak bedug merupakan kesenian tradisional khas Banten yang berasal dari Pandeglang dan sekitarnya. Peralatan yang digunakan meliputi seperangkat bedug kecil yang berfungsi sebagai pengiring irama, lagu, dinamika dan tempo. Sedangkan bedug besar berfungsi sebagai bass. Sementara melodi hanya dengan melantunkan sholawat yang dilakukan sambil menabuh.
Rampak bedug dalah seni dengan menggunakan wadutra dengan banyak menggunakan bedug dan di tabuh secara serempak sehingga menghasilkan irama yang khas dan enak didengar. Kesenian tradisional ini hanya ada di Banten dan sebagai ciri khas seni budaya Banten.
Rampak bedug pertama kali hanya sebagai penyambut bulan suci ramadhan dan menyambut hari raya idul fitri, namun karena kesenian ini bersifat genial dan menarik minat perhatian khalayak untuk ditonton maka kesenian tradisonal ini berubah menjadi layak jual seperti seni-seni musik komersial lainnya. Walaupun kesenian ini memang agak bersifat religius, namun para seniman dan pencipta karya seni memandang kesenian rampak bedug ini merupakan kesenia yang patut dihargai.
“Rampak Bedug” dapat dikatakan sebagai pengembangan dari seni bedug atau ngadulag. Bila ngabedug dapat dimainkan oleh siapa saja, maka “Rampak Bedug” hanya bisa dimainkan oleh para pemain profesional. Rampak bedug bukan hanya dimainkan di bulan Ramadhan, tapi dimainkan juga secara profesional pada acara-acara hajatan (hitanan, pernikahan) dan hari-hari peringatan kedaerahan bahkan nasional. Rampak bedug merupakan pengiring Takbiran, Ruwatan, Marhabaan, Shalawatan (Shalawat Badar), dan lagu-lagu bernuansa religi lainnya.