PUB Dorong Banten Jadi Lumbung Ketahanan Pangan Nasional

oleh
oleh -

MAJALAHTERAS.com – Perkumpulan Urang Banten (PUB) merupakan sebuah organisasi wadah bagi berbagai aktifitas masyarakat Banten dan pemerintah Provinsi Banten tanpa membedakan ras dan agama serta politik kepartaian yang diikutinya dengan visi Banten Baru, Banten Bangkit, Banten Juara dan masyarakatnya sejahtera dalam bingkai iman dan taqwa, dalam hal ini menjadi mitra utama pemerintah sebagai pelaksana program besar.

Jajaran pengurus pusat PUB dipimpin Sekretaris Umum (Sekum), Eden Gunawan, Wakil Ketua Umum (Waketum) Bidang Pertanian, Anton Apriyantono, Waketum Bidang Perbendaharaan, Muhammad Hasan Gaido, dan jajaran pengurus PUB lainnya, Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Lebak, Rahmat Yuniar, Kepala Desa Cimanyangray, Farid Ibnu Akhsin melakukan kunjungan kelokasi lahan program Ketahanan Pangan Banten di Gunung Kencana, Lebak, pada Sabtu (4/7).

Saat ini Banten telah memiliki 70.000 Ha lahan guna mendukung program Banten Lumbung Ketahanan Pangan Nasional, baik dalam pertanian maupun perkebunan, yang pada tahap awal pelaksanaannya akan segera digarap 1.000 Ha.

Baca Juga  Kemendagri Gelar Video Conference Provinsi Cek Kesiapan Pemilu Serentak 2019

“Saya mengucapkan banyak terimakasih karena sudah datang ke Cimanyangray, khususnya dari PUB  yang mencintai Banten. Saya informasikan bahwa di sini ada 1.005 Ha Hutan Pangkuan Desa (HPD) dari Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wana Lestari yang belum produktif. Kami menyerahkan kepada PUB agar lahan tersebut bisa lebih produktif. Kami siap bekerjasama dengan PUB untuk mengelola lahan selama tidak merubah peruntukan lahan,” ujar Farid Ibnu Akhsin.

“Program ketahanan pangan sangat penting karena ketahanan pangan nasioanal maupun internasional lagi menurun. Disamping itu saya menekankan bahwa PUB bukanlah perusahaan, melainkan adalah wadah penyambung kepentingan rakyat dengan pemerintah dalam menyejahterakan rakyat Banten. PUB bukan investor, tapi penghubung kepentingan pemerintah dengan investor. PUB hadir ke Cimanyangray dalam rangka melanjutkan program Pak Gubernur Banten tentang 1.000 Ha yang kurang produktif dan diubah menjadi lebih produktif,” ujar Eden Gunawan.

Baca Juga  Lapas Serang Gelar Peringatan Isra Mi'raj 1443 H/ 2022 M, Ini Pesan Kalapas Untuk Para Napi

Dinas Pertanian Lebak yang turut hadir dengan pasukan lengkap dalam rangka mendukung program PUB terkait pertanian ini. Kehadiran PUB ini dinilai sebagai dukungan bagi Pemkab Lebak khususnya bagi peningkatan produksi pertanian.

“Luas lahan darat di Lebak belum optimal, padahal potensinya luar biasa, ada gadung, manggis, jengkol, beras merah, dan lain- lain. Kami berkeinginan peningkatan produksi, karena petani masih pedati dan dapati, belum simpati. Kami siap mendukung program PUB,” ungkap Rahmat Yuniar.

Selain kebutuhan pada lahan, aspek penting lain yang mesti mendapatkan focus adalah tentang sumber daya manusia, yaitu petani-petani di Banten.

“Kunci keberhasilan pertanian adalah sumberdaya manusia. PUB akan bicara khusus dengan Gubernur tentang pendampingan petani. Dinas terkait sebaiknya menyediakan program khusus peningkatan kapasitas petani. Saya ke Cimanyangrai untuk koordinasi, mendapat input dari petani dalam rangka memfasilitasi melalui jejaring PUB, seperti para investor, perusahaan pertanian. Ini bukan bantuan, tapi fasilitasi,” ujar Anton Apriyantono.

Baca Juga  Di Hadapan Kongres AS, Presiden Sampaikan Pentingnya Stabilitas dan Kemakmuran Kawasan

Sebagaimana diketahui di Lebak sudah ada kerjasama LMDH dengan petani, hanya saja masih banyak potensi dan kapasitas nya yang perlu dikembangkan; khususnya komoditi jagung.

“Pelaku utama bidang pertanianya itu petani itu sendiri. Mereka inilah yang harus paling produktif. Terutama petani yang berkeinginan kuat untuk berubah. Pesan buat pak jaro, harus jelas setiap petani garap lahan yang mana, buat rencana pertanian, lebih banyak gunakan pupuk organik. Kita akan siapkan bibit unggul bekerjasama dengan para pihak. Dan inipenting juga, petani jangan dibebani administrasi, karena petania dalah pelaku teknis lapangan,” tutup Anton, yang pernah menjabat Menteri Pertanian dimasa SBY ini. @RLS