Presiden Prihatin Dengan Medsos di Indonesia

oleh -
oleh

PRESIDEN Joko Widodo mengungkapkan keprihatinannya terhadap aktivitas masyarakat di media sosial sudah menjurus negatif. Menurutnya, media sosial justru banyak digunakan untuk menebarkan ujaran kebencian.

“Kita lihat sekarang, saling menghujat. saling mengejek, saling memaki, saling menjelekkan. Apakah itu kepribadian bangsa kita? Apakah budi pekerti yang ditanamkan kepada kita? Saya kira tidak,” ujarnya ketika memberikan sambutan dalam Munas VIII LDII di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (9/11).

Baca Juga  Reformasi Berakhir, Indonesia Masa Transisi Bertransformasi Jadi Negara Maju 2045? Ini Kata dr Ali Mahsun ATMO M Biomed.

Silang beda pendapat menjurus perseturuan di media sosial kini juga tengah mengemuka dalam kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Sebagian mengutuk ucapan Ahok dan menyebutnya telah menistakan agama, tapi ada juga yang beranggapan bahwa ucapan mantan Bupati Belitung itu salah ditafsirkan sehingga terkesan menistakan agama Islam.

Baca Juga  Pimpin Rapim TNI-Polri 2024, Presiden Jokowi Tekankan Pentingnya Penguasaan Teknologi Hadapi Tantangan Global

Perseteruan itu, dalam beberapa kesempatan, memicu pernyataan yang tidak beretika.

Saat membuka media sosial, kata Presiden, tak sulit menemukan percakapan yang saling menghujat, saling mengejek, saling menjelekkan, dan saling memaki. Jika hal itu dibiarkan, Jokowi mengatakan tidak akan ada yang sadar ketika infiltrasi terjadi.

“Saya titip kepada seluruh keluarga besar LDII untuk menjaga etika di medsos,” ujar Jokowi.

Baca Juga  LPP Tangerang Ikuti Pembukaan dan Arahan Inspektur Wilayah I secara virtual