MAJALAHTERAS.COM – “Membangun Desa berarti Membangun Indonesia,” demikian dikatakan Presiden Joko Widodo saat memberikan pengarahan kepada Peserta Silaturahmi Nasional Pemerintahan Desa Se-Indonesia di Stadion Tennis Indoor PPK, GBK, Jakarta, Rabu (10/04/2019).
“Desa itu selalu berada dalam pikiran dan hati saya. Bukan hanya karena saya berasal dari desa, tetapi menurut saya membangun desa artinya membangun Indonesia,” kata Presiden.
Sebagai sebuah negara yang memiliki 74.900 desa, butuh keseriusan dalam mengelola pemerintahan dan masyarakat desa. Oleh karenanya perhatian pemerintah melalui peningkatan dana desa selalu ditingkatkan.
“Negara ini ada 74.900 desa, sebuah jumlah yang tidak sedikit, bapak/ibu adalah presidennya. Desa ini sebagai republik atau negara kecil, bahkan kepala desa mengurusi semuanya, dari air hingga warga meninggal diurus kepala desa, kerjanya 24 jam, saya tahu sehingga dana desa dari 2015 hingga sekarang selalu ditingkatkan” ungkap Presiden.
Hingga 2019, Pemerintahan telah menyalurkan 257 trilliun rupiah untuk dana desa yang jumlahnya meningkat setiap tahun. Rinciannya, Rp 20,67 triliun di tahun 2015, Rp 46,98 trilliun di tahun 2016, Rp 60 triliun untuk tahun 2017 dan 2018, dan Rp 70 triliun di tahun 2019. Dari anggaran tersebut, telah terbangun 191.000 km jalan di desa, 24.000 unit posyandu, 50.000 yang berkenaan denagn PAUD, lebih dari 8.900 pasar desa.
“Pasar desa itu penting karena berkumpulnya produk pertanian, produk nelayan, usaha mikro di desa. Oleh karenanya jumlah seperti itu harus ditingkatkan karena dananya akan terus ditingkatkan setiap tahunnya,” kata Presiden.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo juga menyampaikan dua kunci kemajuan desa, sebagai berikut:
Pertama, kepemimpinan yang dapat mengelola tata kelola pemerintahan yang maju dan inovatif.
Kedua, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
“Selama empat tahun kemarin saya lihat di bawah konsentrasinya ada pada infastruktur desa, kedepan mulai sedikit digeser pada hal yang berkaitan dengan ekonomi dan inovasi, kalau ada produk lokal bisa diberikan suntikan agar punya daya saing dan bisa dijual ke kota, tingkat nasional yang bisa dilakukan melalui marketplace atau online, kalau sudah begitu maka akan mudah didorong ke global marketplace,” ungkap Presiden.
Presiden juga berpesan agar aparatur desa dan kepala desa dapat mengelola dana desa sebaik mungkin.
“Hati-hati, uangnya tidak sedikit, jangan main-main. Laporan kedepan juga akan lebih disederhanakan sehingga akan lebih mudah agar tidak ada kesalahan,” tutup Jokowi.
Dalam kesempatan yang sama, salah seorang perwakilan Kepala Desa di Semarang, Jawa Tengah, Wargiyati mengucapkan terimakasih atas perhatian pemerintah dalam membangun desa.
“Terimakasih pemerintahan yang telah berjuang tanpa henti untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke khususnya untuk aparatur desa, terimakasih untuk Mendes PDTT, Mendagri yang telah membantu kami. Kami berharap program dana desa ini terus berjalan sehingga desa di seluruh Indonesia menjadi maju, mandiri, sejahtera, dan mamou mendorong percepatan pembangunan nasional,” ungkap Wargiyati. (Rls)