PGRI: PTM 100% Terlalu Terburu-buru

oleh
oleh -
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia(PB PGRI) Prof Unifah Rosyidi. (Foto: Suara Pembaruan/Fatima Bona)

Jakarta – Unifah Rosyidi, Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), mengatakan pengenalan 100% pendidikan tatap muka (PTM) di banyak daerah terlalu dini.

“Sejak awal PGRI keberatan dengan PTM 100%, sebab sebagaimana diketahui meskipun di Jakarta guru yang sudah divaksinasi hampir 100%, siswanya untuk jenjang menengah 78%, akan tetapi untuk siswa SD baru dimulai vaksinasi,” ujar Unifah, di Jakarta, Selasa (18/1/2022) dilansir beritasatu.com.

Baca Juga  316.554 Orang Pelamar Lulus Seleksi Administrasi CPNS Kemenkumham

Apalagi kebijakan PTM 100%itu diselenggarakan pada saat varian Covid-19 yakni Omicron mulai masuk ke Tanah Air. Oleh karena itu pihaknya keberatan adanya PTM 100%.

Menurut Unifah, dalam kondisi pandemi Covid-19 yang paling tepat adalah mempertahankan kebijakan PTM terbatas, yang mana jumlah siswa dan juga lamanya waktu pembelajaran dibatasi.

“Dipersiapkan pembelajaran daring dan luring dengan baik. Ini jauh lebih aman, dibandingkan anak dari pagi hingga siang berada di sekolah dan hanya istirahat 15 menit,” kata dia.

Baca Juga  Yonarmed 11 Kostrad Laksanakan Upacara Pengantaran Satgas Pamtas RI-Malaysia

Unifah mengimbau agar pelaksanaan PTM 100% terutama di DKI Jakarta dievaluasi. Sementara itu faktor pendukung pembelajaran seperti mutu pembelajaran hibrida ditingkatkan dan infrastruktur digital diperbaiki.

Sebagian siswa, lanjut dia, juga sudah mulai menikmati pembelajaran hibrida atau bauran, dan tidak hanya terfokus mendengarkan guru tetapi juga terlibat dalam diskusi.

Plt Kepala Biro Kerja sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikbudristek, Anang Ristanto mengatakan, pelaksanaan PTM saat ini masih mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 yang disusun dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, seperti para pakar epidemiologi, Satgas COVID-19, serta lintas kementerian dan lembaga.

Baca Juga  LPP Tangerang Kini Memiliki Panic Button

“Kami juga selalu mengikuti perkembangan dinamika Covid-19 sesuai dengan Inmendagri,” kata Anang.(*/cr2)