Pers di Tengah Pandemi, Empati dalam Dua Wajah

oleh
oleh -

Solusi Jangka Pendek

Tentu tidak berlebihan ketika disimpulkan, wartawan dan media tengah menghadapi pressure serius ekonomi, walaupun peluang untuk recovery juga terbuka apabila masa pemulihan untuk “membersihkan” Tanah Air dari pandemi Covid-19 bisa berlangsung secara cepat.

Jika protokol-protokol penanganan pandemi tidak dilaksanakan oleh semua unsur masyarakat secara disiplin, pukulan ekonomi itu bakal makin lama dan kait-mengait, termasuk dialami oleh perusahaan-perusahaan media.

Baca Juga  Impor Membunuh Tenaga Kerja Indonesia

Pada latar inilah, pers berperan untuk ikut menginspirasi kedisiplinan pelaksanaan protokol-protokol kesehatan itu, yang nantinya produk sajian pemberitaannya menjadi umpan balik pendorong proses-proses recovery.

Dalam kondisi demikian, peran media membutuhkan topangan untuk merawat survivalitas. Kepada siapa media bersandar? Tentu kepada para mitra kerja, termasuk pemerintah, karena institusi-institusi bisnis dan lembaga lainnya pasti memilih menekan biaya-biaya promosi melalui media seperti biasanya.

Baca Juga  PEA: PULANGKAN – EDUKASI – AWASI

Media butuh topangan penyangga ini dari anggaran pemerintah lewat kerja sama pemberitaan, apakah berupa advertorial atau pesan-pesan sosialisasi perang melawan Corona. Tekanan anggaran pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/ kota memang merupakan realitas yang dihadapi untuk fokus penanganan pandemi; namun memasukkan media sebagai bagian dari elemen atau “tim” bisa menjadi jalan tengah jangka pendek.

Baca Juga  Apa Kabar Bank Banten?

Jangka pendek, terutama portal-portal berita dengan omzet sederhana, bisa menempuh kemitraan semacam itu. Dalam praktik, media-media itu membutuhkan cash flow bulanan untuk gaji wartawan, redaktur, dan sumberdaya teknologi informasi. Biaya-biaya listrik dan pajak tidak masuk dalam coverage besar seperti perusahaan-perusahaan media beromzet raksasa.

Sedangkan solusi jangka panjang merupakan pilihan langkah lain yang diformulasikan setelah pandemi usai. Prioritas dalam jangka dekat, penyelamatan media-media lebih terfokus ke beban-beban bulanan.