Meskipun demikian, dampak dari pandemi ini rupanya memiliki dua sisi, dimana ada sektor-sektor bisnis yang diuntungkan dan sektor-sektor bisnis yang dirugikan.
Beberapa sektor yang dirugikan antara lain dunia pariwisata, transportasi, konstruksi dan perhotelan, sementara sektor yang diuntungkan antara lain bisnis retail dan makanan, farmasi dan kesehatan, serta teknologi informasi dan komunikasi.
Situasi ini membawa kehidupan manusia menuju normalitas baru (the new normal) yang meliputi cara bekerja, cara belajar hingga cara bersosialisasi. Untuk itu, meskipun hal ini menjadi tantangan besar bagi masyarakat Indonesia, namun kondisi ini harus dijadikan sebagai peluang untuk menciptakan kemandirian ekonomi secara berkelanjutan (sustainable). Dalam hal ini Indonesia diuntungkan secara geografis yang dapat dimanfaatkan untuk membangun ketahanan pangan dalam negeri serta memiliki modal sosial yang cukup besar untuk membangun ketahanan sosial.
Dahlan Iskan sebagai pembicara kunci mengatakan bahwa kondisi ekonomi Indonesia sejatinya sudah sangat jelek sebelum terjadinya pandemi covid-19.
Namun, menurutnya memang pandemi tersebut berkontribusi memperparah krisis ekonomi yang terjadi, ibarat orang yang sudah jalan sempoyongan kemudian ditinju.
Pukulan berat ini, lanjut Dahlan, membuat bangsa ini menjadi semakin sulit untuk menuju kemandirian ekonomi.
Padahal, tambahnya, dulu di akhir-akhir Orde Baru Indonesia sudah hampir menjadi negara industrialis yang mandiri dalam melakukan aktivitas produksi dalam negeri.