Percepatan Penanganan Stunting, Pj Gubernur Banten Al Muktabar Salurkan Bantuan Pangan Bergizi

oleh
oleh -

MAJALAHTERAS.COM – Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar menyalurkan 800 Paket Bantuan Pangan Bergizi kepada Keluarga dengan anak berisiko stunting. Sebanyak 100 paket Bantuan diserahkan dalam Ekspedisi Birokrasi Tematik Berdampak Pemerintah Provinsi Banten berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Tangerang di Alun-alun Tigaraksa, Sabtu (14/10/2023).

“Ini adalah momen spesial Ulang Tahun ke-391 Kabupaten Tangerang dan Ulang Tahun ke-23 Provinsi Banten yang sudah diawali beberapa waktu lalu,” ungkap Al Muktabar.

“Ini kolaborasi yang baik dalam rangka kita memfasilitasi kegiatan UMKM, pasar murah dalam rangka pengendalian inflasi, serta penyerahan bantuan pangan bergizi untuk anak berisiko stunting. Menyeluruh pada tugas-tugas mandatory yang kita persembahkan untuk masyarakat,” tambahnya

Baca Juga  Hari Kebebasan Pers Sedunia: Merayakan Jurnalisme Independen

Dikatakan, kegiatan dilaksanakan dalam rangkaian Ekspedisi Reformasi Birokrasi Tematik Berdampak. Paket Bantuan Pangan Bergizi yang disalurkan berupa beras 5 kg, telur 10 butir, minyak goreng 1 liter, susu bubuk 1 bungkus, susu uht 4 kotak, kacang hijau 0.5 kg, gula merah 0.5 kg, serta biskuit 1 bungkus.

“Harapannya, stunting terus menurun dan inflasi terkendali,” ungkap Al Muktabar.

“Mudah-mudahan dengan terus mengisi
pembangunan, masyarakat sejahtera dan bahagia,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu Al Muktabar meninjau stand pelayanan langsung ke masyarakat. Pemprov Banten hadirkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis oleh Tim Dinas Kesehatan, Administrasi Kependudukan, Samsat Keliling UPT Balaraja, Gerakan Pangan Murah, Gerakan Gemar Makan Ikan (Gemari), hingga pasar murah stand UMKM,

Baca Juga  Pantau Pemeriksaan Keimigrasian Calon Jemaah Haji di Bekasi, Kakanwil Kumham Jabar Pastikan Layanan Dilaksanakan Maksimal

Pada stand Gerakan Pangan Murah, turut ditampilkan olahan pangan lokal sebagai sumber karbohidrat. Menyosialisasikan olahan ubi, talas, dan tepung sagu sebagai sumber karbohidrat pengganti beras. Tujuannya untuk menekan konsumsi beras masyarakat yang setiap tahun meningkat.

Dijelaskan Al Muktabar, selain memperkenalkan sumber karbohidrat selain nasi, Pemprov Banten juga memperkenalkan olahan daun kelor sebagai salah satu sumber protein untuk percepatan penanganan stunting.

Sebagai informasi, Pemprov Banten berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan dalam menggencarkan percepatan penanganan stunting. Aplikasi e-dasawisma, gerakan ternak Ikan dan menanam kelor, pendidikan para kader PKK dan Posyandu, penyuluhan kepada para ibu rumah tangga dan calon pengantin turut digencarkan.

Baca Juga  Ratusan Siswa di Purbalingga Terpapar Covid-19 Saat Laksanakan PTM

Melalui aplikasi e-dasawisma yang dikembangkan TP PKK Provinsi Banten bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, efektivitas percepatan penanganan stunting setiap tahapannya turut terpantau.
Sebagai Upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat ini membawa Provinsi Banten raih apresiasi Pemerintah Pusat dan mendapatkan penghargaan berupa pemberian Insentif Fiskal secara keseluruhan sebesar Rp18,3 miliar salah satu didalam nya kategori kinerja Penurunan Stunting. (***)