Pengabdian Kolaborasi Internasional Indonesia Dan Malaysia Melalui ICCS UNJ Dan USM 2022

oleh
oleh -

International Collaborative Community Services (ICCS) sukses diselenggarakan pada kamis, 28 Juli 2022 dengan mengangkat topik Dissemination of Virtual Microscopic Simulation (VMS) to Sparking Innovation in STEM Education for Facilitating 21st Century Skills (21-CS) in Universitas Negeri Jakarta and Universiti Sains Malaysia. Kedua sub topik besar yaitu 21st Century Skills dan STEM Education menjadi fokus utama dalam diseminasi tersebut. Pengabdian Kolaborasi Internasional ini diketuai oleh Dosen Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yaitu Dr. Firmanul Catur Wibowo, M.Pd yang juga merupakan salah satu narasumber pada kegiatan ICCS 2022. Selain itu, Delegasi Malaysia menghadirkan narasumber yang merupakan Pensyarah kanan di Pusat Pengajian Ilmu Pendidikan Universiti Sains Malaysia (USM) yaitu Dr. Nur Jahan Ahmad.

Diseminasi Pengabdian Kolaborasi Internasional dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meetings dengan jumlah peserta terdaftar sebanyak 89 peserta. Tim Pembantu Peneliti (TPP) yang berasal dari Mahasiswa S1 Pendidikan Fisika FMIPA UNJ turut membantu menyukseskan acara tersebut, antara lain Gina Nurhasanah sebagai ketua, Muhammad Ardi Budiawan, Tim Abyan Syah, Devi Novitasari, Firda Melia, dan Iffah Hamidah. Acara diawali dengan penyampaian sambutan dari ketua pelaksana, pembacaan doa, penyampaian materi, sesi tanya jawab, pengisian formulir evaluasi, dan penutup. Diseminasi berlangsung selama kurang lebih 3 (tiga) jam.

Baca Juga  Garap 1.000 Hektare Lahan Tidur, Wakasad : Ini Untuk Menyejahterakan Masyarakat

Dr. Nur Jahan Ahmad atau yang biasa disapa akrab dengan Dr. Jay memaparkan materi yang berjudul “Facilitating 21st Century Skill”. Menurutnya, ada beberapa masalah atau isu yang dialami oleh lulusan pada saat ini. Diantaranya, kurangnya keterampilan belajar, kurangnya literasi media, kurangnya keterampilan kemanusiaan, dan keterampilan karir. “Keterampilan kerja yang semestinya kita kuasai adalah komunikasi yang jelas, personal branding, fleksibelitas, peningkatan produktivitas, serta kepemimpinan” Jelas Dr. Jay.

Baca Juga  Presidensi G20 Indonesia Berhasil Menghasilkan Deklarasi Bersama Yang Dinamai G20 Bali Leaders’ Declaration

Dr Jay juga menjelaskan tentang 8 kunci kompetensi dan keterampilan. Sambungnya, “8 kunci kompetensi antara lain komunikasi dalam bahasa ibu, komunikasi dalam bahasa asing, kompetensi matematika dan kompetensi dasar dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, kompetensi digital, kesadaran dan ekspresi budaya, rasa inisiatif dan kewirausahaan, kompetensi sosial dan kewarganegaraan.”  Sambungnya, “7 keterampilan transversal antara lain penyelesaian masalah, tugas beresiko, prakarsa, pengambilan keputusan, manajemen perasaan yang konstruktif, berpikir kritis, dan kreativitas”

Pembelajaran dan keterampilan inovasi atau keterampilan pada abad ke 21 ada 4 (empat) yaitu, Critical Thinking (Mencari solusi untuk suatu masalah), Creativity (Berpikir outside the box), Collaboration (Berbicara dan mendengarkan orang lain), dengan infus 3R (Read, wRiting, aRithmetic). Dr Jay menutup pembahasannya dengan menyampaikan kesimpulan berdasarkan pemaparannya.

Narasumber kedua yaitu Dr. Firmanul Catur Wibowo, membawakan topik Virtual Microscopic Simulation (VMS) in STEM Education. Pemaparannya diawali dengan introduction (pengenalan) tentang bagaimana STEM Activities dapat tercapai. “Ada beberapa kegiatan belajar STEM menggunakan VMS, antara lain Heat Transfer Mr Adventure Light, Heat Transfer Techonoly in the War of Light, Light Breaker Illusionist Secret. Film Show Lenses, The Comination of Mirror and Pencil Drawing Lens” Jelas Dr Firman.

Baca Juga  Gubernur Maluku Utara Dorong Morotai Jadi Lumbung Ikan

Dr. Firmanul juga mendemonstrasikan simulasi Virtual Microscopic Simulation (VMS), pada simulasi vortual perpindahan kalor terdapat beberapa fitur antara lain fitur start/mulai, menu Home, Konduksi, Konveksi, Radiasi. Setelah pengenalan fitur-fitur pada VMS dan pemaparan selesai, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Sesi pemaparan materi bersama kedua narasumber diakhiri dengan pengisian formulir evaluasi oleh peserta dan dokumentasi atau foto bersama.