Pemprov Banten Apresiasi Pembentukan Kader MUI Provinsi Banten

oleh
oleh -

MAJALAHTERAS.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten apresiasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten dalam membentuk kader untuk berkontribusi dalam pembangunan Provinsi Banten. Hal itu diungkapkan Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Komari dalam sambutannya mewakili Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar pada Pembukaan Pendidikan Kader Ulama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Banten Angkatan ke VI di Hotel Wisata Baru Kota Serang, Rabu (18/10/2023).

“Pemprov Banten sangat mengapresiasi kegiatan kaderisasi ini. Melihat peran strategis MUI, Kegiatan ini tidak lepas dalam membangun daerah dan membangun bangsa,” ungkap Komari.

Baca Juga  Dukung Vaksinasi di Tangsel, Rektor UIN Jakarta Terima Penghargaan

Ia berharap, melalui kegiatan kaderisasi ini dapat membentuk anggota MUI Provinsi Banten yang menguasai bidang agama, dakwah di era modern, serta menjadi panutan masyarakat.

“Kami berharap, para kader yang mengikuti kegiatan ini dapat menjadi panutan masyarakat,” harap Komari.

Dikatakan, kerja sama antara Pemprov Banten dan MUI Provinsi Banten selama ini sudah berjalan sangat baik. Diharapkan akan terus dipertahankan khususnya dalam menjaga kondusifitas pada Pemilu 2024 mendatang.

Baca Juga  Joko Warsito: Jenderal Rakyat Kecil, Terima Anugerah Spirit Pers Indonesia dari SMSI

“Peran kader MUI Provinsi Banten yang sangat strategis juga diharapkan dapat bersama-sama menjaga kondusifitas pada Pemilu 2024,” pungkas Komari.

Di lokasi yang sama ketua MUI Provinsi Banten KH TB Hamdi Maani mengatakan kegiatan pendidikan kader ulama ini dilaksanakan untuk membentuk generasi yang benar-benar memahami agama sesuai dengan tugas dan fungsi MUI.

Baca Juga  Nasib Rafael Alun Trisambodo Akan Diumumkan Oleh Kementerian Keuangan

“MUI Provinsi Banten melaksanakan kegiatan ini tentunya untuk mempersiapkan generasi kader MUI yang mempuni, yang betul-betul memahami ilmu-ilmu agama,” ungkapnya.

Para kader di kegiatan ini, lanjut KH Hamdi Maani, merupakan pemuda pemudi berusia 23 hingga 35 tahun. Usia milenial ini merupakan usia tangguh, produktif untuk berdakwah.

“Kami berharap supaya para peserta pendidikan kader ulama ini mampu memberikan arahan kepada masyarakat,” sambungnya.(***)