Pelatihan Kepemimpinan untuk Guru Perempuan di Kota Medan

oleh
oleh -

Di buka oleh Kepala Bidang Ketenagaan DInas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan, Mujiono, SE Pelatihan Kepemimpinan untuk Guru Perempuan akan berlangsung dari tanggal 10 hingga 12 Oktober 2023. Acara dilangsungkan di Hotel Radisson Medan, Kota Medan.

 

Pelatihan ini terselenggara berkat kerjasama tiga pihak, yakni Paramadina Institute for Education Reform (PIER) Universitas Paramadina, Konrad Adenauer Stiftung (KAS) Jerman, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan. Program ini juga dalam supervisi dan koordinasi Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.

 

Acara pembukaan dihadiri oleh Djayadi Hanan, Ph.D, selaku direktur PIER Universitas Paramadina, Cynthia Tri Putri mewakili Konrad Adenauer Stiftung (KAS) kantor perwakilan Indonesia dan Timor Leste, dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan diwakili Mujiono, SE. Sementara itu supervisor dari BPSDM Kemendagri yang hadir adalah Putri Puspita Sari Tambunan.

Baca Juga  Kepala Rutan Jakarta Pusat Ikuti FGD Implementasi UU Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Pemasyarakatan

 

“Ada beberapa hal yang melandasi, mengapa pelatihan ini diselenggarakan. Pertama, ada fakta menarik, jumlah guru perempuan selalu lebih banyak daripada jumlah guru laki-laki, namun jumlah kepala sekolah dari kalangan perempuan untuk level SMP dan SMA justru lebih sedikit.

 

Kedua, para guru adalah pemimpin di profesinya, dan mereka harus menyiapkan calon pemimpin di masa depan. Ketiga, program ini juga ada kaitannya dengan isu kesetaraan gender dan keterwakilan perempuan di parlemen yang minimal 30%. Karenanya guru perempuan perlu memahami kepemimpinan dan kaitannya dengan demokrasi dan HAM.” Ungkap Djayadi Hanan dalam sambutannya.

Baca Juga  Audiensi ke Dewan Pers, SMSI Bahas World Press Freedom Day dan Kampanye Pilkada Damai

 

Mujiono, SE. yang mewakili dinas pendidikan menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya, semangat pelatihan ini selaras dengan prinsip Pendidikan Merdeka. Utamanya dalam rangka mendukung Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), guru yang memiliki kapasitas kepemimpinan sangat dibutuhkan untuk menunjang tercapainya target program tersebut.

 

Sementara itu Cynthia yang mewakili KAS Jerman, lebih banyak mengenalkan KAS dan kiprahnya di berbagai negara. KAS, sesuai namanya, adalah yayasan yang di dirikan oleh Konrad Adenauer. Beliau adalah tokoh penting dalam demokratisasi di Jerman dan Eropa. Ia juga adalah kanselir pertama Jerman. KAS memang fokus menggarap isu demokrasi, HAM dan pengembangan ekonomi kecil-kerakyatan untuk kesejahteraan yang merata.

Baca Juga  BPJS Kesehatan Pastikan Peserta JKN Bisa Akses Pelayanan di Masa Libur Lebaran

 

Acara ini diisi oleh narasumber yang berasal dari PIER Universitas Paramadina, BPSDM Kemendagri, Yayasan PERLUDEM, dan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan.