Pelajar SMK di Purbalingga Raih Juara I Film Pendek Antikorupsi

oleh
oleh -

PURBALINGGA ­– Pelajar asal Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah Bobotsari Purbalingga menjadi pemenang 1 film pendek dengan kategori fiksi pada ajang Lomba Film Pendek Pendidikan Anak dan Remaja 2017. Penghargaan tersebut diberikan di Taman Ismail Marzuki pada Rabu lalu  oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Film berjudul Nyathil tersebut disutradarai oleh Anggita Dwi Martiana. Bersama 15 orang pelajar, film tersebut diproduksi oleh Saka Film yang merupakan salah satu ekstrakurikuler di SMK Muhammadiyah Bobotsari. Proses pembuatan film terdiri dari sehari pengambilan gambar dan selama dua minggu proses penyuntingan. “Tidak menyangka bisa juara untuk mewakili sekolah dan daerah,” katanya  kepada Tempo, Jumat, 11 Agustus 2017.

Baca Juga  Peringati HKN, Bupati Irna Himbau ASN Prioritaskan Pelayanan Masyarakat

Nyathil, menurut pelajar kelas XII jurusan Akuntansi ini, menceritakan seorang pemuda bernama Ahmad yang mencoba membongkar tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh kepala desa dan perangkatnya. Korupsi yang dilakukan dengan menyelewengkan dana program bantuan renovasi rumah warga miskin.

Dalam upaya membongkar kasus tersebut, Ahmad kerap mendapat ancaman psikologis dan fisik.  “Saya terinspiransi di desa-desa Purbalingga masih terdengar dana-dana bantuan desa yang masih belum tersalurkan dengan baik,” katanya.

Baca Juga  Kalapas Koordinasi Dengan Pemkot Metro, Persiapan Pemberian Remisi Umum Tahun 2023

Guru Pembina Sinematografi SMK Muhammadiyah Bobotssari mengatakan ekstra kurikuler Sinematografi ini sudah ada sejak dua tahun lalu melengkapi ekskul teater yang minatnya di kalangan pelajar mengalami penurunan. Keberadaan ekskul film, dianggapnya dapat menaikan minat siswa dalam bidang seni.

Setiap pembuatan film pendek, kata Dinar, dia melibatkan komunitas film CLC Purbalingga untuk mengisi workshop dengan materi perfilman yang diadakan pada Sabtu dan Minggu. Tindak lanjut dari workshop tersebut, para pelajar diminta membuat film pendek. “Sekarang yang aktif mencapai 15 orang pelajar yang masih konsisten membuat film dengan sutradara khusus kelas XII,” katanya.

Baca Juga  Sekjen Kemendagri Lantik Pejabat Eselon II, III dan IV Kemendagri dan BNPP serta Pejabat Struktural Akademik IPDN

Di kancah lokal, kata Dinar, film besutan muridnya tersebut hanya masuk sampai pada tahap nominasi pada Festival Film Purbalingga yang diselenggarakan oleh CLC Purbalingga yang berlangsung pada 5 Juli-8 Agustus 2017. Kini Nyathil sedang mewakili Kabupaten Purbalingga dalam ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Provinsi Jawa Tengah yang akan diselenggarakan di Semarang pada 2017.***