Pelajar Islam Indonesia Gelar Pelatihan “Pelajar Siaga Bencana”

oleh
oleh -

Bekasi – Ratusan pelajar SMP dan SMA se Kota Bekasi menghadiri pembukaan Seminar dan Pelatihan Pelajar Siaga Bencana yang selenggarakan Brigade Pelajar Islam Indonesia kerjasama dengan BNPB, Kemendikdasmen, dan BAZNAS di Islamic Centre Jumat-Ahad 15-17 November 2024.

Pembukaan kegiatan seminar yang bertema “Meneguhkan Pelajar Tangguh, Menuju Pendidikan Kukuh” dihadiri Ketua KB PII Pusat, Nasrullah Larada, Sekretaris Pengelola Islamic centre Bekasi, H Amin Idris, Seknas SPAB Kementerian Pendidikan, Jamjam Marzuki, Divisi Kebencanaan Baznas RI, Dian, Direktorat Kesiapsiagaan BNPB, Dianitta Agustinawati serta para guru dan pelajar se kota Bekasi.

Salah satu perwakilan sekolah yang hadir di kegiatan ini adalah SMP 7 Bekasi, didampingi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Hendrik, dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Nuniek Ambarwati.

Nuniek Ambarwati memberi apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan seminar dan pelatihan pelajar siaga bencana ini, pelatihan ini diharapkan dapat menumbuhkan sikap responsif dan peduli siswa terhadap lingkungan.

Baca Juga  Jalin Sinergi Yang Baik, DPUPR Koordinasi dengan Kadin PB Pandeglang Bahas Program 2020

“Pelatihan pelajar siaga bencana ini baik sekali buat pelajar untuk menumbuhkan sikap responsif terhadap lingkungan, serta kepedulian sosial terhadap sesama, ” ujarnya.

Kegiatan pelatihan ini juga mengasah kemampuan pelajar untuk dapat mengembangkan kecerdasan soft skill seperti memimpin, kepekaan, solidaritas dan sebagainya.

“Dalam pelatihan ini diharapkan potensi soft skill anak anak seperti leadership, responsif, adaptif tumbuh dalam diri pelajar” ungkapnya.

Ketua KB PII Pusat Nasrullah Larada dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini baik bagi pelajar selain di sekolah ditumbuhkan kemampuan akademik, dalam pelatihan ini pelajar dikembangkan kemampuan non akademik.

“Pelatihan ini menumbuhkan dan mengasah potensi dalam diri pelajar pada aspek solidaritas, kemampuan adaptif, responsif serta kepedulian terhadap sesama” katanya.

Mantan staf khusus Mendikbud ini juga mengingatkan selain kemampuan akademik pelajar juga harus aktif di kegiatan ekstrakurikuler seperti berorganisasi dan berlatih untuk tanggung jawab di masyarakat.

Baca Juga  Dibina BJB, Desa Bandung Menjadi Desa Digital di Pandeglang

“Kesuksesan tidak selalu diukur dari kemampuan akademik (nilai rapot di sekolah) tetapi faktor kemampuan non akademik seperti leadership, kepekaan, kepedulian, kemampuan berorganisasi bisa mengantarkan pada tangga kesuksesan” ungkapnya.

Sementara itu Sekretaris Pengelola Yayasan Islamic Centre Bekasi, H. Amin Idris menyambut baik penyelenggara kegiatan pelajar siaga bencana yang diselenggarakan Brigade PII.

“PII melatih pelajar untuk bersikap kritis, responsif dan peka terhadap lingkungan dan keadaan, anak PII gak boleh lemah, harus kuat dan tangguh” ujar Amin yang juga aktivis PII era 80-an.

Amin mengungkapkan Islamic Centre terbuka buat penyelenggaraan kegiatan PII karena visi PII dan Islamic Centre sama untuk kemaslahatan umat.

“Kami menerima tangan terbuka untuk kegiatan PII di Islamic Centre, silahkan manfaatkan fasilitas yang ada untuk kegiatan pelatihan ini” ungkap wartawan senior ini.

Baca Juga  TMMD Ke 119 Kodim 0602/Serang Gandeng Pemkab Serang Gelar Penyuluhan Publik dan Kependudukan

Mewakili Seknas SPAB Kemendikdasmen, Jamjam Marzuki memberi apresiasi kegiatan pelajar siaga bencana dan memberi dukungan penuh terhadap penyelenggaraan tersebut.

“Kami mendukung penuh atas penyelenggaraan pelajar siaga bencana, diharapkan ini bisa diselenggarakan di wilayah wilayah lain di seluruh Indonesia” ungkapnya.

Muhammad Naza, komandan Brigade PII Pusat mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kepesertaan para pelajar untuk mengikuti seminar dan pelatihan ini.

“Kegiatan ini dilakukan untuk mengembangkan kemampuan siswa terutama dalam aspek leadership, kepekaan, kepedulian dan kemanusiaan” katanya.

Acara pelatihan Pelajar Siaga Bencana akan dilaksanakan Jumat – Ahad 15-17 November 2024 disampaikan oleh pemateri dari BNPB, Kemendikdasmen, Baznas Divisi Kebencanaan, dan Sekolah Relawan. (*)