Majalahteras.com – Balai Prasarana Permukiman Wilayah atau BPPW Banten bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat atau LP2M UNMA Banten menggelar pelatihan vokasi pengelolaan sampah tingkat masyarakat TPS3R dan Pengelolaan Persampahan Bank Sampah terhadap 160 orang di Pandeglang.
Pelatihan vokasi pengelolaan TPS3R adalah Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku), yang digelar di di Aula Baitul Hamdi Menes 16 November 2022. Pelatihan itu dinilai penting dalam rangka untuk menyelamatkan bumi, dan memberdayakan masyarakat dengan memanfaatkan sampah yang sebelumnya dianggap tidak bernilai menjadi bernilai ekonomis.
Koordinator Provinsi Program Kotaku, Kurnia Robi mengatakan, tujuan dari pelatihan vokasi pengelolaan TPS3R untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat, pemerintah daerah, serta pengelolaan TPS3R dalam pengelolaan persampahan ekonomi sirkular.
“Pelatihan yang kita berikan kepada 160 peserta selama 4 hari, dan kita akan berikan dua metode jenis pelatihan yakni teori dan praktek di lapangan,” kata Kurnia Robi.
Sedangkan pelatihan teori akan dilaksanakan di hari pertama dan kedua. Sedangkan pelatihan praktik akan dilaksanakan di hari ketiga dan keempat di TPS3R.
“Dalam pelatihan ini akan ada pengajaran betapa pentingnya membuang sampah pada tempatnya, tidak perlu di buang kelaut,” jelasnya.
Ditambah Nenden Suciyati, Ketua LP2M UNMA Banten menerangkan pelatihan ini merupakan salah satu bantuan prasarana pengelola untuk belajar lebih jauh dalam pengelolaan TPS3R, sehingga diharapkan bisa mengikuti SOP sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dan bisa berjalan secara sistematif. “Kita berharap TPS ini bisa menjadi sarana dari masyarakat untuk kegiatan lain,” jelasnya.
Kepala DLH Kabupaten Pandeglang, Ahmad Saepudin menyambut baik kegiatan pelatihan vokasi pengelolaan TPS 3R tersebut. Dengan pelatihan ini, kata dia, masyarakat diharapkan makin sadar bagaimana cara mengelola sampah secara baik.
“Mulai menerapkan reduce, recycle, dan reuse, atau mengurangi sampah, mendaur ulang, dan menggunakan kembali sampah-sampah yang masih bisa dimanfaatkan. Jika masyarakat bisa sadar sampah, maka saya yakin volume sampah di masyarakat akan bisa berkurang secara signifikan, dan sampah-sampah yang ada bisa memberikan nilai positif bagi masyarakat,” ujarnya.
Wakil Rektor 1 UNMA Banten, Dr. Jihaduddin, MPd mengatakan dalam mendukung program Kementerian PUPR tersebut pihaknya berkomitmen untuk memberikan tenaga-tenaga ahli yang nantinya akan memberikan pelatihan dan penampingan kepada masyarakat dalam pegelolaan persampahan.
“Dengan program pengabdian masyarakat oleh dosen dan nantinya juga dilanjutkan dengan gerak kebermanfaatan masyarakat. UNMA sebenarnya sudah lebih dulu melakukan kegiatan ini di beberapa desa dampingan di Banten.” ungkapnya.@Juanda/Man