Jakarta – Pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan terus dipacu demi sistem kelistrikan yang andal. Di tengah asa tersebut, PLN juga turut memerhitungkan aspek kualitas pengelolaan lingkungan. Hal inilah yang melatarbelakangi PLN dalam membangun lubang resapan biopori (LRB) pada beberapa proyek strategisnya.
Senior Manager Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi PLN UIP JBB, Basuki Widodo menjelaskan bahwa pembangunan lubang biopori ini merupakan kewajiban dari pelaku usaha termasuk PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara.
“Pembangunan Lubang Resapan Biopori atau LRB ini berfungsi untuk mengelola lingkungan akibat dampak dari peningkatan air limpasan hujan dari kegiatan pembangunan. Pada proyek GIS 150 kV Senayan III, kami membangun 21 LRB,” ujar Basuki melalui keterangan, Selasa (8/2/2022).
Sepanjang tahun 2021, PLN UIP JBB telah membangun lubang resapan biopori pada proyek, salah satunya di GIS 150 kV Senayan III/ Ulujami.
“Banyak sekali manfaat dari pemasangan LRB di lokasi proyek, diantaranya mencegah potensi banjir, menjadi media penyerapan air ke dalam tanah untuk meningkatkan ketersediaan air tanah, sehingga pada saat musim kemarau tidak menjadi kekeringan, serta dengan biopori ini memiliki keuntungan lain, yaitu menghasilkan kompos dari aktivitas penguraian sampah yang masuk dalam LRB yang kemudian diolah oleh mikroorganisme,” tambah Basuki.
Kedepannya pembangunan lubang resapan biopori ini juga akan dibangun pada proyek infrastruktur ketenagalistrikan lainnya demi merealisasikan pembangunan yang ramah lingkungan.(*/cr2)