Pandemi Covid-19 Membentuk Lanskap Baru Pendidikan di Indonesia

oleh
oleh -

Majalahteras.com – Pandemi Covid-19 sejak hampir dua tahun terakhir mengubah kehidupan masyarakat dalam banyak hal, termasuk sektor pendidikan.  Untuk itu, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Jakarta memfokuskan konferensi internasional pendidikan 7th International Conference on Education in Muslim Society (ICEMS) pada isu tersebut. Rabu (6/10/2021)

Konfrensi tahunan yang berlangsung sejak 2014 tahun ini, mengusung tema “Embracing the New Normal: Changing Roles of Teachers and Technologies in Shifting Education Landscape”. Dibuka langsung Rektor UIN Jakarta Amany Lubis, konferensi juga dihadiri pembicara kunci Wakil Menteri Agama RI Zainut Tauhid Sa’adi.

Dalam laporannya, Dekan FITK UIN Jakarta, Sururin mengungkapkan, topik ICEMS tahun ini sangat relevan dengan situasi kekinian. Pasalnya, banyak lembaga pendidikan dunia berusaha mengatur strategi dan beradaptasi dengan arah pendidikan saat ini dan masa depan.

“Kami percaya, kolaborasi di bidang pendidikan dapat membawa perubahan signifikan di masa depan, khususnya di Indonesia,” terang Sururin.

Baca Juga  Menko Muhadjir Apresiasi Pelaksanaan Vaksinasi Para Santri di Kota Surakarta

Dalam paparannya, Rektor Amany Lubis mengatakan, pandemi Covid-19 telah mengubah cara hidup masyarakat, termasuk sektor pendidikan. Saat ini, guru dan siswa didorong bertransformasi kelas dari tatap muka menjadi hybrid (campuran) ke ruang kelas online yang difasilitasi oleh inovasi teknologi guna menghindari resiko kesehatan.

“Kita sekarang hidup dalam lanskap pendidikan yang berubah di mana peran siswa, guru, dan teknologi dalam konteks belajar mengajar telah berubah secara dramatis,” terangnya.

Untuk itu, Rektor meminta agar ICEMS ke-7 bisa memberikan kesempatan kepada berbagai pemangku pendidikan di seluruh dunia untuk berbagi karya, pendapat, dan pengalaman yang kreatif dan inovatif dalam pengembangan pendidikan di era ini.

“Juga memberikan rekomendasi bagi pemerintah, lembaga pendidikan, dan pemangku kepentingan lain untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui strategi transformasi kelas yang kreatif dan inovatif,” katanya.

Baca Juga  Optimalkan Pembinaan Kepribadian, Lapas Cikarang Buka Pesantren Kilat Bagi Warga Binaannya

Sementara itu, Wakil Menteri Agama RI, Zainut Tauhid Sa’adi dalam sambutannya mengatakan, pandemi telah memberikan gambaran tentang keberlanjutan masa depan sektor pendidikan melalui bantuan teknologi. Setiap individu dituntut untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam menggunakan teknologi untuk pengembangan sektor pendidikan.

“Pandemi telah mengajarkan kita untuk menjadi pembelajar mandiri melalui berbagai kelas online atau webinar. Selain itu, siswa juga dapat bekerja sama satu sama lain untuk memecahkan masalah dalam proses belajar mereka,” ujarnya

Adopsi pembelajaran online, lanjutnya, relatif mudah dikelola bagi siswa di perkotaan karena akses konektivitas mereka jauh lebih baik daripada di daerah terpencil. Banyak siswa yang tinggal di daerah terpencil tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran.

“Oleh karena itu, kita harus bekerja keras bersama untuk mengatasi masalah tersebut,” kata Zainut.

Selain sesi pleno, ICEMS ke-7 akan diisi dengan sesi paralel sesuai dengan sub topik yang ditentukan. Diantaranya adalah Desain Kurikulum, Review, dan Evaluasi; Kebijakan Pendidikan, Perencanaan, Manajemen, dan Kepemimpinan; Platform Digital untuk Pengajaran dan Pembelajaran Online; Media Digital untuk Kelas Online; Tren yang Muncul di Kelas Online yang Disempurnakan Teknologi; Perencanaan Pembelajaran dan Pengelolaan Kelas; Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi; Pengembangan Profesional Guru; Metode Pembelajaran, Model, dan Strategi Pengujian, Penilaian, dan Evaluasi; dan Kampus Merdeka Belajar Mandiri.

Baca Juga  WH Prioritaskan Kesehatan

Selain menghadirkan para pembicara partisipan dari berbagai latar belakang, konferensi juga menghadirkan para narasumber utama pendidikan dari berbagai lembaga pendidikan. Diantaranya Prof. Simon Bedford (Western Sydney University, Australia), Dr. Idle Farah (Umma University, Kenya), Prof. Dr. Ismi Arif Ismail (Universiti Putra Malaysia, Malaysia), Robin Ersing, Ph.D.  (University of South Florida, Amerika Serikat), Dr. Philip Henry (University of Derby, UK), Muhammad Zuhdi, Ph.D. dan Didin Nuruddin Hidayat, PhD (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia).(Iman)