Para pemimpin redaksi (pemred) media massa nasional dan media lokal Kalimantan Timur (Kaltim) turut serta dalam kunjungan kerja Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Rabu (22/06/2022).
Seusai peninjauan kawasan IKN, para pemred pun menyampaikan optimismenya terhadap pembangunan IKN yang sedang berjalan. Salah satunya, Arief Suditomo, pemred Metro TV yang menyampaikan keyakinannya bahwa wujud awal IKN akan dapat terlihat pada tahun 2024.
“Saya melihat buktinya dan saya melihat tadi dukungan dari DPR dari sisi anggaran. Hal tersebut membuat kita semua yakin bahwa teknisnya sudah ada, pengerjaannya sudah ada, duitnya juga sudah ada, apalagi yang menghalangi?” ujar Arief.
Selain itu, Arief mengaku senang melihat progres pembangunan IKN. Menurutnya, hal tersebut menujukkan komitmen pemerintah kepada rakyat untuk meyakinkan bahwa pembangunan IKN bukan merupakan proyek imajinatif.
“Ini adalah benar-benar sebuah proyek di mana sentral pembangunan akan disebar, didistribusikan. Jadi tidak ada alasan siapapun untuk meragukan,” tambahnya.
Arief pun mengatakan bahwa media akan siap untuk mendukung pemerintah dalam melakukan diseminasi informasi terkait IKN kepada masyarakat. Hal tersebut, diyakini Arief, akan membuat masyarakat lebih yakin dan mengerti, kemudian mendukung pembangunan IKN.
Senada, pemred detik.com, Alvito Deannova, juga menilai progres pembangunan IKN sudah bagus. Menurut Alvito, hal yang paling menarik untuk dicermati yaitu bentuk fisik dari IKN nantinya.
“Tadi mulai dari yang paling menarik menurut saya sih bicara tentang fisik terlebih dahulu. Mau kayak gimana sih sebenarnya ibu kota kita dan fokus blue print itu menjadi faktor yang menarik untuk kita cermati,” ucap Alvito.
Lebih lanjut, Alvito menyebut bahwa semua hal-hal yang bersifat visioner sudah mulai diterapkan, seperti upaya pengadaan air bersih. Ia juga berharap agar proyek pembangunan IKN dapat berjalan dengan lancar.
“Kita berdoa bersama bahwa ini berjalan dengan baik dan jangan sampai timbul hal-hal yang tidak diinginkan, (seperti) terjadi penyelewengan anggaran dan sebagainya. Mudah-mudahan ini baik untuk masyarakat dan Indonesia,” tandasnya. (Dede).