Napi Teroris Lapas Serang Ucapkan Ikrar Setia NKRI

oleh
oleh -

SERANG – Tanpa adanya paksaan dan bujuk rayu, 3 (tiga) narapidana kasus terorisme (napiter) Lapas Kelas II A Serang meminta untuk berikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Permintaan tersebut direalisasikan oleh pihak lapas dan disaksikan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Banten dan Kepala Divisi Pemasyarakatan.

Turut hadir Kepala UPT Pemasyarakatan se-Serang Raya, perwakilan dari Kemenag Serang, Ombudsman Banten, BNPT, Densus 88, BIN Banten, Pengadilan Negeri Serang, Kejaksaan Negeri Serang, Polres Serang, Kodim 0602 Serang dan PWI Kota Serang.

Baca Juga  Pemprov Sumsel Ikuti Rakor Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020

Prosesi ikrar ini diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Setelah itu dilanjutkan pengucapan sumpah dan ikrar setia kepada NKRI dan diakhiri dengan tanda tangan di atas naskah bermaterai.

WBP berinisial DH (26), MRA (26) dan MA (47) ini melakukan penghormatan dan mencium bendera merah putih sebagai simbol kembalinya ke pelukan NKRI.

Menurut Kepala Kantor Wilayah, Tejo Harwanto, proses pembinaan kepada WBP, termasuk WBP kasus terorisme, merupakan prioritas Kementerian Hukum dan HAM melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

Baca Juga  Dompet Dhuafa dan PWI Pusat Bantu Wartawan Terdampak Covid-19

Pembinaan ditujukan agar WBP memiliki keahlian dan kesiapan mental untuk terjun kembali ke masyarakat nantinya. Selain itu, pembinaan dilakukan agar WBP mencintai tanah air.

“Dengan hati nuraninya mereka meminta ingin berikar dan menjadi warga negara yang baik. Serta berjanji akan setia terhadap NKRI. Tentu ini sangat baik,” katanya, Senin (20/06/2022).

Tejo menjelaskan, Lapas tidak bisa sendiri dalam melakukan pembinaan, dibutuhkan peran serta dari para Stakeholder terkait contohnnya seperti ini BNPT bantu dalam deradikalisme dan Kemenag membantu dalam keagamaan terhadap teroris.

Baca Juga  Harga Rumah di Cikupa Rp 500 Jutaan

Tejo berharap, ikrar tersebut tidak hanya diucapkan secara lisan saja namun juga tulus dari hati yang mengucapkan.

“Saya berharap penuh ikrar ini diucapkan dengan sebaik-baiknya dengan tulus dari dalam hati untuk tidak lagi melakukan tindakan yang bertentang dengan NKRI. Ikrar ini bukan hanya disaksikan oleh kita disini tetapi juga disaksikan oleh Allah SWT,” pesan Tejo kepada WBP yang telah berikrar. (Dede).