Bangsa yang maju, adalah bangsa yang perduli terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakatnya dalam berbagai segi. Kesehatan, menjadi salah satu poin utama yang menjadi prioritas pemerintah untuk terus dilakukan percepatan di tiap sendinya.
Lebih jauh bebicara peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Tangerang (Pemkab) melalui Dinas Kesehatan, terus melakukan langkah-langkah terobosan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Perlahan tapi pasti, upaya yang dilakukan secara berkesinambungan tersebut, telah menunjukkan hasil yang menggembirakan.
Keseriusan Pemkab Tangerang dalam melakukan pembenahan di sektor kesehatan salah satunya dapat dilihat dari sembilan program unggulan Bupati Tangerang yang terintregrasi langsung dengan Dinas Kesehatan diantaranya, Gemah Ripah (Gerakan Mandiri Sampah), perbaikan rumah kumuh di pesisir pantai, pasar desa, penyuluhan ke sekolah.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Naniek Isnaini saat ditemui di ruang kerjanya beberapa waktu lalu, Dinas Kesehatan juga memiliki program yang terintregrasi dengan instansi lain seperti Disperindag, Kebersihan, Satpol PP, kemudian Dinas Cipta Karya.
Sementara untuk program unggulan Dinkes, Naniek mengungkapkan, ada beberapa program yang meliputi, program penanganan ibu hamil dan bayi baru lahir (Program Emas), penurunan kasus-kasus endemik di Kabupaten Tangerang. “Endemik itu adalah penyakit yang terus menerus ada di Kabupaten Tangerang seperti Demam Berdarah Dengeu (DBD), Tuberculosis (TBC),” terang Naniek.
Masih tentang program kerja, Naniek menerangkan, saat ini pihaknya sedang fokus terhadap pencegahan penyebaran virus zika, karena saat ini zika sudah mengepung Indonesia.
“DBD dan Zika mempunyai kemiripan sama-sama berasal dari nyamuk, perbedaannya zika sering disertai mata merah karena di matanya sudah terinfeksi virus,” tuturnya.
Atas semua upaya yang telah dilakukan sambung Naniek, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang berhasil meraih penghargaan SINOVIK (Sistem Inovasi Pelayanan Publik) dari Kementerian Pemberdayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB)
“Penghargaan tersebut diberikan di Surabaya, beberapa bulan lalu. Itu prestasi yang di raih dari adanya program ini. Ini satu keberhasilan yang diraih oleh kita semua. Apalah artinya penghargaan jika masyarakat masih mengalami kesulitan. Tujuan kita semata bukan hanya meraih penghargaan melainkan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat,” jelasnya.
Kembali berbicara perihal program, Naniek menerangkan, Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Dinas Kesehatan, juga memiliki program public service center 119 atau biasa disebut sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT).
Dikatakan Naniek, konsep Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) memadukan penanganan gawat darurat mulai dari tingkat pra rumah sakit sampai tingkat rumah sakit dan rujukan antara rumah sakit dengan pendekatan lintas program dan multisektoral.
“Penanggulangan gawat darurat menekankan respon cepat dan tepat dengan prinsip Time Saving is Life and Live Saving,” jelasnya.
lebih jauh berbicara tentang pelayanan cepat, diungkapkan Naniek, didalam memberikan pelayanan medis, SPGDT dibagi menjadi 3 sub sistem yakni, sistem pelayanan pra rumah sakit, sistem pelayanan pelayanan di rumah sakit dan sistem pelayanan antar rumah sakit.
“SPGDT adalah memberikan pelayanan yang cepat, cermat, dan tepat, dimana tujuannya adalah untuk menyelamatkan jiwa dan mencegah kecacatan,” ucap Naniek.
“Saat ini program call center 119 masih terintregrasi dengan DKI dimana pelapor harus menelpon ke DKI terlebih dahulu baru kemudian tersambung ke dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang,” Naniek menambahakan.
Naniek berharap, kedepan masyarakat Kabupaten Tangerang, dapat lebih memaknai prilaku hidup sehat. “Terciptanya kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri adalah cita- cita bersama. Semoga apa yang diharapkan ini dapat terwujud tentunya dengan partisipasi semua pihak terkait,” pungkas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Naniek Isnaini.