Muzani: Agar Panjenengan Sedoyo Pilih Prabowo Alhamdulillah, Tidak Nggak Apa-apa

oleh
oleh -

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menggelar acara Maulid Nabi Muhammad SAW di kediamannya di Tembok Lor, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah pada Minggu (17/12).

Ribuan jemaah hadir di lokasi untuk turut ikut bersholawat dan bermunajad demi kebaikan bangsa. Ulama-ulama besar yang hadir Habib Soleh Pasar Lama, Habib Abdullah Al Hadad, Habib Hasan Alatas Empang Bogor, KH Sulton, KH Amir, dan masih banyak ulama dan habaib lainnya.

Dalam sambutannya, Wakil Ketua MPR ini menyampaikan pesan-pesan kebangsaan di tahun politik agar senantiasa menjaga kerukunan. Sebab, kata Muzani, persatuan dan kesatuan bangsa adalah hal utama yang harus dijaga. Perbedaan pilihan politik jangan sampai memecah belah rakyat.

“Kita harus menjaga persatuan di atas segala-galanya, kebersamaan di atas semuanya, kekeluargaan di atas segalanya. Boleh beda partai beda pilihan, yang penting kita jaga kerukunan,” ujar Muzani dalam keterangannya.

Baca Juga  Polres Ponorogo Ungkap Jumlah Santri Korban Penganiayaan di Ponpes Modern Darussalam Gontor

“Ini adalah maulid dan khaul sebagai upaya kita memperingati dan menjadikan kita sebagai umat yang dekat dengan Rasulallah. Meneladani Rasulallah dan kita berdoa agar diberikan kekuatan melanjutkan perjuanga Rasul. Dan kita berdoa hari ini agar mendalat syafaat di yaumil kiamah nanti,” imbuh Muzani.

Muzani mengatakan, sebagai pejabat publik dia memiliki tanggung jawab untuk menjaga kemurnian perjuangan di jalur politik. Sebab, menjelang tahun politik penting bagi dirinya agar selalu mendekatkan diri kepada rakyat dan ulama.

“Karena itu kalau kumpul dengan para ulama, kyai, habaib, guru, dan orang-orang baik, orang soleh itu untuk menjaga kemurnian perjuangan kita agar selalu di jalan yang benar. Ini tahun politik saya berpesan jaga persatuan jaga kebersamaan, ora usah grusa grusu, pengkerengan, beda pilihan nggak apa-apa yang penting wong Tegal rukun,” ujar Muzani.

Baca Juga  Aliansi Masyarakat Anti Korupsi Minta Kejati Tuntaskan Kasus Dana Hibah Ponpes di Banten

Menurut Muzani, tahun politik adalah tahun kontestasi partai politik untuk mendapatkan simpati publik. Termasuk persaingan capres dan cawapres tidak boleh sampai memecah belah umat.

“Ini tahun politik tahun ditarik kanan dan kiri. Agar panjenengan sedoyo, milih Prabowo alhamdulillah. Prabowo boleh nggak, ya nggak apa apa,” ujar Muzani.

Meski demikian, Muzani bercerita bahwa Prabowo adalah sosok pemimpin yang memiliki keikhlasan dalam berjuang. Berkali-kali, kata Muzani, Prabowo kerap mengingatkan kader Gerindra untuk selalu dekat dengan para ulama.

Baca Juga  Lapas Kelas I Palembang Ikuti Pelatihan Penanggulangan TB bagi Petugas Kesehatan

“Saya diajari oleh Pak Prabowo dalam berjuang, setiap kali saya ketemu beliau, beliau mengatakan, berjuang di politik ada dua yang boleh didekati, pertama ulama, kedua harus ikhlas. Pak Prabowo mengajarkan ke saya bahwa politik adalah memperjuangkan kepentingan rakyat, bangsa, dan umat. Ulama, habaib, kyai adalah orang yang hidupnya tidak pernah lepas dari umat, dari rakyat, dari kepentingan-kepentingan umum. Dan Pak Prabowo selalu menyampaikan kepada saya, kalau mau berjuang datanglah ke ulama, kyai, dan habaib. Itu yang djajarkan Pak Prabowo kepada kami-kami,” tutup Muzani.

Selain para habib, turut hadir juga sejumlah tokoh seperti Wakil Ketua TKN Komjen Pol (purn) Condro Kirono, Juri Ardiantoro, Wakil Sekretaris TKN Edi Budiarso, dan tokoh-tokoh Tegal lainnya.