Motivasi Bisnis Melawan Corona

oleh
oleh -

Oleh : Muhammad Hasan Gaido

Dunia di kejutkan dgn adanya virus Corona di sebut COVID 19 yg di awali penyebaran nya dari kota Wuhan di negeri China.
Negara’ China sdg memperlihatkan kekuatan nya ke semua negara’ di dunia termasuk negara’ super power Amerika serikat.
Perserikatan bangsa bangsa melalui departemen kesehatan WHO memutuskan bahwa virus Corona sebagai pedemik.
Sehingga di himbau semua negara agar bersikap siap dan melakukan tindakan preventif untuk meyelamatkan manusia jangan tertular. Menjaga lebih baik’ daripada mengobati.

Dampak virus Corona bukan hanya kesehatan dan penyebaran penyakit tapi jauh lebih besar dampak nya terhadap kestabilan suatu negara’ dan Krisis ekonomi di suatu negara bahkan bisa terjadi resesi ekonomi dunia.

Beberapa negara sudah melakukan lock down menutup kedatangan dan kepergian kenegara nya..ini sangat buruk.

Ketikan negara’ saling menutup maka penerbangan berhenti, hotel sepi restoran tutup, event dunia dan regional batal. Berbagai kegiatan di tunda dan di berhentikan.

Baca Juga  Jelang Hari Pers Nasional PWI Pandeglang Giat Lakukan Persiapan

Maka perinsip
bisnis atau artinya adalah usaha.
Maka usaha itu tidak mengenal musim dan Masalah…
Ketikan sekarang sedang ada virus Corona maka usaha harus jalan terus.
Bahkan ada peluang di balik dampak virus Corona seperti penjualan jamu dan bahan jamu melonjak tajam permintaan Nya.

Sehingga seorang pengusaha sejati akan terus berusaha. Usaha ..usaha usaha usaha sampai berhasil.
Tidak ada kata gagal karena bukan kegagalan tapi pelajaran… belajar itu perlu Guru, waktu, tenaga dan biayaya. Sehingga orang berhasil atau sukses karena sudah punya ilmu nya..

Maka kewajiban kita belajar berusaha sampai tujuan.
Sehingga pelajaran apa yg aka kuta dapatkan dari dampak virus Corona 2020.

Sudah di contohkan dan di sampaikan kemaren dalam acara pembukaan pameran franchise 2020 di balai Kartini Jakarta. Ada 2 orang’ berpandangan berbeda dalam pemikiran mencapai tujuannya.

Baca Juga  Kalapas Cilegon Harap Peringatan Hari Ibu Tak Sekadar Seremonial

Berpikir baga mana sampai ke kutub Utara dgn selamat dan sampai balik lagi dengan tujuan sangat dingin suhu di bawah minus 25 derajat.

Pendapat orang A. Berjalan mengunakan baju yg hangat dan ketika cuaca kurang bagus apalagi ada badai salju berhenti dulu dan melanjutkan kembali setelah cuaca bersahabat.. akhirnya perinsip nya sampai dgn selamat ke kutub Utara.
Kasih tepuk tangan..anda adalah golongan A.

Pendapat orang G. Buat target setiap hari berapa kilometer yg harus di jalani sehingga siapkan pakaian dan perbekalan dengan segala cuaca apapun. Prinsip nya jalan terus. Maka sampailah ke kutub Utara dgn selamat. Kasih tepuk tangan Anda adalah golongan G.

Berikut nya bagai mana mereka bisa kembali ke negara asalnya dengan selamat sehingga mampu menceritakan perjalanan yg luar biasa’ tersebut.

Akhir ceritanya.
Golongan A Sampai pada tujuan tapi golongan G lebih cepat’ dari A. Karena pakai target bukan menyesuaikan keadaan.

Baca Juga  Kakanwil Kemenkumham Banten Pantau Perkembangan SAE Lapas Rangkasbitung

Golongan A tidak bisa kembali’ dgn selamat karena dalam perjalanan ada badai salju dan mereka tidak memiliki kesiapan dan pengalaman. Sementara golongan G bisa pulang’ kembali’ kenegara asal nnya Karena mereka sudah terbiasa dgn segala cuaca dan tantangan.

Akhirnya cerita ini di abadikan bahwa golongan A di temukan dala catatan nya kami golongan A mati semua karena ada badai salju yg sangat buruk sekali dalam sejarah hidup ku..

Sementara’ golongan G menceriakan kisahnya bahwa perjalanan sangat luar biasa tantangan dan rintangan nya sangat benar’ sekali badai salju sangat ekstrim namun team G sudah mempersiapkan dengan segala cuaca dan keadaan kami harus jalan terus sehingga kami sampa sehingga bisa menceritakan semua perjalanan kami.

Anda adalah golongan mana ?
Maka jalan terus i go on my way.
Di abadikan dalam buku Gaido ways
Silahkan simak Lebih lanjut di Chanel YouTube Hasan Gaido