Miliaran Tahun Silam, Ada Atmosfer di Bulan

oleh
oleh -

Majalahteras.com – Pada saat ini, bulan memang tidak memiliki atmosfer. Satelit kuno bumi ini kekurangan medan magnet yang cukup kuat serta massa untuk menahan atmosfer di sekitarnya.

Atmosfer apa pun yang ada di sekitar bulan akan disapu bersih oleh angin matahari. Hal ini tentu berbeda dengan bumi yang punya cukup massa dan daya tarik magnet untuk mempertahankan atmosfer.

Menariknya, penelitian terbaru justru mendapati bahwa bulan sempat punya atmosfer di masa lalunya, sekitar 3-4 miliar tahun yang lalu.

Temuan baru ini dipublikasikan di Earth and Planetary Science Letters volume 478.

Baca Juga  Penuhi Hak Ibadah, Ponpes Nirunabi Bagikan Al-Qur'an Kepada WBP Rutan Bangil

Atmosfer tersebut terbentuk ketika letusan gunung api mengguncang bulan dan mendorong gas di atas permukannya terlalu cepat.

Alhasil, permukaan bulan pun dihiasi dengan cekungan yang penuh basal vulkanik. Dataran yang disebut maria ini terbentuk saat bulu magma bulan erupsi dan menciptakan aliran lava.

Sepulang dari misi Apollo, astronot membawa sampel maria ke bumi. Setelah diteliti, ternyata aliran lahar mengandung karbon monoksida dan komponen gas lain, seperti sulfur dan blok pembangun air.

Baca Juga  Dalam Rangka Menyambut Sail And Touring Siliwangi, Kodim 0602/Serang Kordinasi Dengan Masyarakat

Tim peneliti menggunakan sampel untuk menghitung gas yang naik dan terakulumasi hingga membentuk atmosfer sementara. Pada 3,5 miliar tahun yang lalu, atmosfer bulan berada dalam posisi paling tebal.

Lantas, atmosfer bulan hilang setelah 70 tahun. Dalam rentang waktu itu, bulan terlihat lebih besar dari bumi karena hampir tiga kali lebih dekat ke bumi.

“Karya ini mengubah pandangan kita secara dramatis terhadap bulan, dari tubuh berbatu yang tak berangin hingga yang dikelilingi oleh atmosfer yang lebih umum daripada yang melingkupi Mars saat ini,” kata Ilmuwan Staf Senior Asosiasi Universitas Riset Ruang Angkasa (USRA) David Kring seperti dikutip dari Futurism, Sabtu (7/10/2017).

Baca Juga  Dokter Lapas Pasir Putih Tingkatkan Pelayanan Bagi WBP

Riset Kring dan koleganya juga menunjukkan bahwa penguapan atmosfer kemungkinan terjebak di dekat kutub bulan. Jika benar, para astronot dan penjajah bulan bisa menggunakan sumber es ini untuk minum air, menumbuhkan makanan, serta kebutuhan lain.

Dengan begitu, untuk mencari rumah baru kita tak perlu repot mengangkut apa yang sudah ada di bulan. Biaya kargo ke sana tentu saja tidak murah.(man)***