Merdeka Belajar, UNJ Adakan Seminar Nasional Fisika

oleh
oleh -

MAJALAHTERAS.com – Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menggelar Seminar Nasional Fisika (SNF) ke-9 tahun 2020. SNF yang dilaksanakan pada 20 Juni 2020 merupakan seminar pertama di UNJ secara virtual. SNF merupakan wadah temu ilmiah berkala tahunan yang diadakan oleh Program Studi Pendidikan Fisika dan Program Studi Fisika, Fakultas MIPA UNJ berkerjasama dengan Physical Sociaety of Indonesia (PSI) Chapter Jakarta and Banten.

Seminar ini dibuka oleh Wakil Rekor 1 UNJ oleh Prof. Dr. Suyono, M.Si dengan tema “Penguatan Merdeka Belajar Melalui Inovasi Fisika dan Pendidikan Fisika”. SNF ini merupakan forum untuk para ilmuwan, cendekiawan, insinyur dan mahasiswa dari universitas di seluruh dunia dan Indonesia serta industri untuk mempresentasikan hasil penelitian. Selain itu, seminar ini memberikan kesempatan bagi peneliti dan praktisi untuk berdiskusi,  membangun hubungan bisnis untuk menemukan mitra kolaborasi.

Dikatakan Dr. Hadi Hasbey, M.Si, Ketua SNF tujuan SNF yang pertama memperluas jaringan komunitas keilmuan di antara para peserta di bidang inovasi fisika dan pendidikan fisika. “Kedua, untuk peserta meluncurkan proyek kolaborasi penelitian nasional dan internasional. Ketiga, berkontribusi pada solusi masalah fisika dan pendidikan fisika,” terangnya.

Sesi pertama seminar diisi oleh Prof. Dr. Andrivo Rusydi dari Department of Physics, National University of Singapore, Singapore dengan moderator Dr.rer.nat Bambang Heru Iswanto, Fisika UNJ.

Prof. Andrivo menyampaikan bagaiamana dia membangun laboratorium Fisika Material/ nano technology dengan salah satu penelitianya adalah Study of interplay of spin, charge, orbital and lattice degrees of freedom at interface and surface of novel complex systems and nanostructured strongly correlated electron systems.

Baca Juga  Membuat Bekal Sehat Untuk Anak

Prof. Andrivo juga menyampaikan tentang sains teknologi dan alquran: menulis menggunakan Nur dan zarrah yang bersumber dari alquran dan pada hasil penelitian new sciences and new technologies: nur and zarrah. Kedepan untuk future technologies dibutuhkan miniaturization (towart nanoscale) yang terdiri dari zarrah (spin, charge, Orbital, and lattice).

Menurut Prof. Andrivo dibutuhkan juga fast dalam hal ini nur (light) dan dibutuhkan consumed low energy yang terdiiri dari light (nur) and matter (zarrah) interactions. Prof. Andrivo yang kaliharan Padang, Sumatera Barat ini juga merupakanProfesor tamu pada Center for Free Electron Laser dan Institute for Applied Physics of University of Hamburg, Jerman, serta sebagai peneliti tamu di DepartemenFisikaUniversitas Illinois, Urbana, Illinois, Amerika Serikat, dan di Universitas British Columbia, Kanada.

Materi selanjutnya disampaikan Prof. Dr. SutopodariDepartment of Physics Education, Universitas Negeri Malang, Indonesiadengan moderator Dr. Anggara Budi Susila, M.Si. Fisika UNJ. Prof Sutopo merupakan Professor di Jurusan Fisika, Universitas Negeri Malang, Indonesia dengan Topik Penelitian Pendidikan Fisika. Prof Sutopo menyampaikan merdeka dalam belajar merupakan unsur epistemological beliefs yang produktif. Merdeka belajar merupakan pandangan (keyakinan) siswa tentang apa itu fisika (isi dan strukturnya) dan bagaimana mempelajarinya.

Prof Sutopo menyampaikan dalam belajar sains atau fisika tentang kecenderungan cara belajar, piaces (menguasai isi tiap bab beserta latihan soalanya) dalam merdeka belajar seharusnya menjadi coherence (merangkai pengetahuan dari bab kebab). Cara belajar formulas (mengkoleksi dan menghafal rumus-rumus khusus untuk memecahkan soal hitungan dalam merdeka belajar berubah menjadi concepts (menghafal dan memahami makna rumus-rumus fisika yang esensial saja. Prof Sutopo kelahiran Ponorogo ini merupakan guru besar pertama Universitas Negeri Malang (UM) untuk Ilmu Pendidikan Fisika.

Baca Juga  STKIP Pelita Pratama-STIE Prima Graha Lepas 296 Mahasiswa KKN

Selanjutnya Prof. Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi dari Badan Pengkajian dan PenerapanTeknologi (BPPT), Indonesia dengan moderator Prof. Dr. Agus Setyo Budi, dari Fisika UNJ dan ketua LLDIKTI 3 Wilayah Jakarta. Prof. Eniya merupakan Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi, dan Material BPPT. Menyapaikan materi tentang inovasi berbasis riset, mekanisme dan tahapanya mulai dari riset dasar menjadi, produksi dan komersialisasi.

Prof Eniya menyampaikan pembangunan ekosistem kendaraan bermotor listrik dan Charging station. Materi yang disampaikan tentang tantangan MOBNAS Indonesia, awalnya kendaraan nasional diharapkan dapat berkiprah di segmen utama tapi terus turun dan turun ke level yang lebih rendah, semula sebmen sedan, turun segmen menjadi city car, lalu turun segmen ke LCGC dan turun lagi menjadi kendaraan pedesaan. Selain itu, Prof Eniya juga menyampaikan bagaimana proses penelitianE-KTP di produksi, sebelum di produksi E-KTP merupakan hasil penelitian reverse enggenering dalam level penelitian level 4 atau sering disebut peneltian alih tehnologi artinya kita membeli paten E-KTP dari LN lalu kita modifikasi dan sempurnakan sehingga menjadi E-KTP.

Baca Juga  Pendidikan Harus Mencetak Manusia Berbudi Pekerti Luhur

Prof. Eniya kelahiran Magelang, menjadi satu-satunya wanita peraih penghargaan BJ Habibie Technology Award 2018. Prof Eniya merupakan salah satu ilmuwa wanita Indonesia alumnus S1-S3 dari Waseda University di Jepang. Program S1 di Waseda University ditempuh dengan menggunakan beasiswa dari Science and Technology Advance Industrial Development (STAID) Kementerian Negara Riset dan Teknologi.

Kemudian pemateri selanjutnya Mr. Takehiko Matsumura dariNanofuel Co., LTD, Japandengan moderator Prof. Dr. AgusSetyo Budi, dariFisika UNJ dan ketua LLDIKTI 3 Wilayah Jakarta. Mr. Takehiko merupakanPresident and CEO at NANOFUEL CO., LTD., Jepang, menyampaikan materi aplikasi nano teknologi untuk bahan bakar (Nanofuel). Nanofuels adalah suspensi nano material energy dalam bahan bakar cair yang bertindak sebagai pembawa energy potensial dan melepaskan sejumlah panas saat dioksidasi. Aditiflogam atau phosphor energetic menawarkan entalpi pembakaran yang tinggi, memfasilitasi pengangkutan muatan lebih banyak per unit volume bahan bakar. Dengan menambahkan air kebahan bakar cair dan ditambahakan  emulsi nano, menjadikan efisiensi pembakaran meningkat. Mr. Takehiko merupakan lulusan Faculty of Agriculture, Iwate University, Jepang.

Materi lengkap dapat dilihat pada website https://snf2020.snf-unj.ac.id/ dan materi virtual yang disampikan oleh pembicara inti SNF UNJ 2020 pada kanal youtube https://www.youtube.com/watch?v=Ub16BohHBgI.

Selain itu tahun 2020 merupakan tahun kedua SNF artikelnya di publikasikan pada proseding bereputasi atau terindek Scopus dengan publisher AIP (American Institute of Physics). Adapun jumlah keseluruhan peserta seminar kali ini adalah 253 peserta. (RSL)