Berbicara Seperti Ini!
Allah SWT memberi petunjuk cara berkata-kata atau cara bericara, dalam berbagai surat dan ayat. Kepada siapa kita berkata atau berbicara? Tentu saja, beragam, bermacam-macam orang dengan latar belakang status sosial, jabatan, pangkat, dan lain-lain.
Dengan kata lain, Allah SWT mengajari kita cara berkomunikasi. Semua ayat itu diawali dengan perintah qaul (perkataan) dalam segala variannya, seperti quuluu (katakanlah!). : (a) hikmah, mau’idzatil hasanah, jaadilhum billatii hiya ahsanu, An-Nahal : 125 (bahasa hikmah, nasihat yang baik, dan diskusi yang mempesona) (b) wa quuluu linnaasi husnan, Al-Baqarah : 82, (perkataan baik) (c) qaulan ma’ruufan, An-Nisaa : 5, (perkataan yang baik), (d) qaulan sadiidan, Al-Ahzaab : 70, (perkataan yang jelas, terang, dan benar), (e) qaulan layyinan, Thaaha : 44, (perkataan yang lemah lembut, santun), (f) qaulan maisuuran, Al-Israa : 28, (perkataan yang mudah dipahami), (g) qaulan baliighan, An-Nisaa : 63, (perkataan yang fasih, efektif, tepat sasaran), (h) qaulan kariiman, Al-Israa : 23, (perkataan yang mulia), (i) qaulan tsaqiilan, Al-Muzammil : 5, (perkataan yang penuh makna) , (j) ahsanu qaulan, Fush-shilat : 33, (perkataan yang terbaik, terpilih)
Hindari Bahasa Ini!
Di samping petunjuk cara berkata-kata atau berbicara, ada pula petrunjuk apa ayng tak boleh atau tak pantas dikatakan, seperti dalam ayat-ayat berikut (a) qaulan ‘adziiman, Al-Israa : 40, (perkataan yang mengandung dosa), (b) duunal jahri minal qauli, Al-A’raf : 205, (perkataan dengan bersuara keras) , (c) wa laa tajharuu lahu bilqauli. Al-Hujuraat : 2, (perkataan yang bersuara keras) (d) hammazin masysyaain binamiim, Al-Qalam : 11, (perkataan yang mencela, menyebarkan fitnah), (e) al-jahr bis’suu’i minal qauli illaa man dzulima, An-Nisaa : 148 (perkataan yang buruk, kecuali orang yang terzalimi). (f) falaa taqul lahumaa uffin, Al-Israa : 23, (mengatakan “ah” marah, kesal, menyepelekan kedua orang tua) (g) wa laa tanhar humaa, Al-Israa : 23, (membentak orang tua) (h) wailul likulli humazatil lumazah,(Al-Humazah : 1), (pengumpat, pencela).
Pesan untuk Kita Semua
Itulah pedoman apa dan bagaimana berkata atau berbicara. Kalau wartawan menulis, maka itulah pedomannya. Wartawan juga berkata-kata atau berbicara langsung, seperti wartawan televisi atau wartawan radio.
Kini, zaman podcast dan youtube atau talkshaw siaran langsung dengan berbagai narasumber. Kiranya, baik narasumber, saat mendapat giliran berbicara, berkomentar, atau berpendapat, maka tak lepas dari pedoman “apa yang harus dikatakan” (do!) dan “apa yang tak boleh dikatakan” (don’t!), seperti dalam ayat-ayat Al-Qur’an tadi.
Dalam beberapa tampilan, termasuk di media sosial, sering sekali kita mendengar perkataan yang kasar, celaan, dan hinaan. Kini, kiranya, perlu setiap narsasumber menahan diri agar tetap berbicara sebagaimaa seharusya saat berbicara di hadapann publik, di hadapan khalayak pemirsa yang luas dan berbagai latar belakang.
Mungkin, kita memerlukan kode etik talkshaw di media massa dan media sosial. Penonton bisa menikmati perdebatan yang sehat, komentar yang mencerahkan, dan informasi yang butuhkan. Kita yakin, para narasumber yang diundang itu orang-orang terpilih, punya pengetahuan dan kemampuan akademis dan praktis yang memadai. Mereka paham pula, ada akhlak dan adab di samping ilmu. (Dean Al-Gamereau)





