Majalahteras.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah berupaya untuk menyelamatkan terumbu karang di perairan Nusantara. Hal itu dilakukan sebagai bagian dari upaya penyelamatan kekayaan laut Indonesia.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan hanya 30 persen terumbu karang di Indonesia dalam kondisi baik. Sementara 70 persen sisanya dalam kondisi rusak dan rusak berat. Padahal Indonesia merupakan pusat segitiga karang dengan keanekaragaman hayati yang cukup besar.
“Terumbu karang itu kan rumah produksi ikan, harus dijaga,” kata Susi dalam acara Seminar Nasional Penyelamatan Terumbu Karang di Gedung Graha Marinir, di Jakarta.
Saat ini, luas terumbu karang di Indonesia sekitar 2,5 juta hektar. Keberadaannya menerima ancaman dari kegiatan perikanan yang merusak, seperti penggunaan bom, potassium dan pencemaran sampah. “Tidak ada ikan bertelur di laut bebas. Pasti di daerah pesisir, gulma, pasir dan terumbu karang. Kalau tak ada lagi tempat (bertelur), mau di mana bertelurnya?” kata Susi.
Lebih lanjut, upaya penyelamatan terumbu karang juga sejalan dengan misi KKP dalam melakukan konservasi laut Indonesia. KKP telah menargetkan kawasan konservasi laut Indonesia bisa mencapai 20 juta hektar pada tahun 2020. Saat ini, luas kawasan konservasi laut Indonesia baru mencapai 16,4 juta hektar dari luas kawasan perairan Indonesia 310 juta hektar kawasan laut Indonesia.
Susi menyadari upaya penyelematan terumbu karang tidak bisa dilakukan sendiri oleh kementeriannya. Oleh karenanya, KKP menggandeng Marinir TNI Angkatan Laut (AL) dalam upaya penyelamatan terumbu karang.
Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Ade Supandi mengatakan siap mendukung Menteri Susi dengan menyebut kegiatan penyelamatan terumbu karang merupakan bagian dari program Save Our Littoral Life (SOLL) TNI AL.
Menurutnya, kegiatan ini merupakan wujud implementasi pengabdian Korps Marinir TNI AL dalam upaya pelestarian ekosistem pesisir Tanah Air sekaligus mendukung kebijakan pemerintah menjadikan Indonesia sebagai poros maritim.“Kita mengetahui bersama bahwa terumbu karang ini, dan nanti juga hutan bakau, merupakan ruang hidup atau media tumbuhnya ikan-ikan dan tentu saja ini daerah geografi kita yang harus kita jaga dan kita tingkatkan kualitasnya,” kata Ade.