Menko PMK Menghimbau akan Bahaya Penyakit TB

oleh
oleh -

Jakarta – TB adalah penyakit paru-paru akibat kuman Mycobacterium tuberculosisTB akan menimbulkan gejala berupa batuk yang berlangsung lama (lebih dari 3 minggu), biasanya berdahak, dan terkadang mengeluarkan darah.

oleh karena itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, masalah penyakit TB bukan sekedar masalah kesehatan, akan tetapi berdampak signifikan terhadap masalah produktivitas sumber daya manusia Indonesia.

Muhadjir mengungkapkan, sebanyak 75% kasus TB terjadi pada usia produktif (15-54 tahun), dan 8,2% kasus TB menjangkit anak usia kurang dari 15 tahun. Lebih lanjut, dia menuturkan, orang yang menderita TB resisten obat atau Multi Drug Resistant Tuberculosis (MDR-TB) akan kehilangan pendapatan sebesar 38% dan 70%. Dampak total kerugian ekonomi akibat TB adalah sekitar Rp 136,7 miliar per tahun. Dilansir kemenkopmk.go.id

“Ini menunjukkan bahwa TB punya pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas penduduk Indonesia,” ujar Muhadjir saat menyampaikan sambutan dalam peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia 2021, yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan secara virtual, pada Rabu (24/3).

Baca Juga  Menko PMK Lakukan Sidak ke Kelurahan Angke Terkait Bantuan Sosial yang Tak Layak Konsumsi

Menko Muhadjir menjelaskan, untuk memerangi permasalahan TB, Indonesia sudah menandatangani kesepakatan bersama dengan semua pemimpin dunia untuk mencapai eliminasi TB pada tahun 2030. Hal itu, dikatakannya, sejalan dengan target pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals-SDG’s) pada Sidang Umum PBB.

“Pada peringatan Hari Tuberkulosis Sedunia Tahun 2021 ini, kembali kita ingatkan untuk mengevaluasi upaya-upaya yang telah kita lakukan pada tahun sebelumnya dan kembali menyatukan langkah, bahu membahu bergandeng tangan untuk bersinergi dan semakin menguatkan upaya kita memerangi TB ke depan,” terangnya.

Lebih lanjut, Menko PMK mengungkapkan, untuk menangani TB tidak bisa hanay dengan pendekatan kesehatan saja, oleh karena itu pemerintah tengah menyiapkan Perpres Penanggulangan TB dengan menekan keterlibatan lintas sektoral.

“Kita akan segera menerbitkan Perpres Penanggulangan TB yang sekarang masih dalam proses penandatanganan oleh Presiden,” ungkap dia.

Baca Juga  Menko PMK Tinjau Vaksinasi Lansia, Diikuti Artis Senior

Perpres tersebut, diterangkannya, akan menekankan pentingnya jajaran multi sektoral untuk terlibat dalam intervensi pengendalian faktor risiko TB dalam peningkatan derajat kesehatan perseorangan, intervensi perubahan perilaku masyarakat, peningkatan kualitas rumah tinggal pasien, perumahan dan pemukiman.

“Serta pencegahan dan pengendalian infeksi TB di fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Ruang Publik, secara bersama-sama semua pemangku kepentingan baik pusat maupun daerah,” imbuh Menko Muhadjir.

*Covid-19 Harus Jadi Momentum Peningkatan Penanggulangan TB*

Menko PMK tak memungkiri bahwa kehadiran wabah Covid-19 berpengaruh signifikan terhadap upayakan menumpas TB. Akan tetapi  dia mengatakan, adanya wabah Covid-19 seharusnya menjadi nilai tambah dan sinergi positif dalam memerangi TB.

Menurutnya, seluruh fokus penanganan Covid-19 juga bisa dimanfaatkan simultan dalam memerangi TB. “Karena soal tracing, tracking, testing dan treatment sebetulnya Covid-19 dan TB hampir sama, dan begitu juga dengan peralatan yang diperlukan juga tidak jauh berbeda,” ujarnya.

Baca Juga  Panitia Natal Nasional Lakukan Aksi Sosial

Menko PMK mengatakan, hal tersebut bisa menjadi agenda ke depan untuk memaksimalkan perang melawan Covid-19 bersamaan dengan perang melawan TB.

“Maka mungkin hendaknya menjadi agenda kita ke depan bagaimana menyatupadukan menyinergikan antara upaya kita memerangi Covid-19 ini dan sekaligus juga mengentaskan dan memerangi TB di Indonesia,” sebutnya.

Hari Tuberkulosis Sedunia Tahun 2021 bertemakan “Setiap Detik Berharga Selamatkan Bangsa dari Tuberkulosis”. Menko Muhadjir berpesan, momentum Hari Tuberkulosis Sedunia ini dapat dimaknai oleh seluruh pihak untuk tak kenal lelah dan dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk mengentaskan TB.

“Marilah kita manfaatkan setiap detik untuk bersama-sama melawan TB ini dengan semboyan yaitu Temukan Obati Sampai Sembuh Tuberkulosis di Indonesia. TOSS TB,” pungkasnya. (*/cr7)