Majalahteras.com – Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terkenal dengan Pulau Giliyang yang berjuluk Pulau Oksigen lantaran memiliki kandungan oksigen terbaik di dunia. Namun, ada beberapa objek wisata yang bisa menjadi pilihan para pelancong ketika berkunjung ke Sumenep.
Satu di antara destinasi wisata alam yang menjadi rujukan adalah Boekit Tinggi. Objek wisata tersebut berada di Desa Daramista, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep.
Wisata alam terletak di atas bukit desa tersebut memang cukup indah, apalagi rindangnya pepohonan hijau. Dari atas bukit, pengunjung dapat menikmati udara segar yang masih alami, terutama saat pagi hari.
Kejenuhan dan kepenatan akibat menjalani rutinitas sehari-hari pun seolah pupus. Para wisatawan bakal kembali merasakan kesegaran tubuh saat berada di Boekit Tinggi.
Menikmati dinginnya pagi hari memang paling cocok di wilayah perbukitan ataupun pegunungan. Pemandangan indah ala pedesaan pun turut memanjakan mata para pelancong. Belum lagi, udara segar yang belum terkontaminasi polusi dari padatnya kendaraan bermotor.
“Wisata alam Boekit Tinggi ini memang sangat cocok untuk menghilangkan rasa stres setelah aktivitas pekerjaan yang selalu padat. Karena selain pemandangan alam yang cukup indah, di tempat ini udaranya cukup segar dan terasa dingin,”
Dinginnya udara segar tidak hanya terasa saat pagi hari. Saat siang hari udara di atas bukit tersebut tetap terasa dingin. Tak mengherankan, bila banyak pengunjung lebih lama menghabiskan waktu berlibur di atas bukit.
Mereka pun dapat menikmati suasana pedesaan yang cukup menyenangkan, serta mengabadikan foto bersama keluarga maupun pasangan masing-masing.
“Tempat wisata ini memang cukup indah, apalagi bagi pengunjung yang suka foto selfie. Karena selain pemandangan indah, permukiman warga di bawah bukit cukup bagus untuk jadi latar belakang berfoto,” tutur wanita usia 30 tahun tersebut.
Laili mengaku, sesekali dia bersama keluarganya memang memanfaatkan liburan ke wisata alam Boekit Tinggi. Selain tidak perlu mengeluarkan biaya besar, tempat itu sangat cocok menghilangkan rasa penat sejenak untuk kembali beraktivitas di tempat pekerjaannya.
Bahkan, imbuh dia, perjalanan menuju tempat wisata yang kental dengan suasana pedesaan cukup menyenangkan. Sepanjang perjalanan terlihat aktivitas petani sedang menggarap lahan dengan cara tradisional dan alami.
“Kalau dari atas bukit ini permukiman penduduk di bawah terlihat semua, sehingga untuk latar belakang foto cukup bagus. Apalagi, ada rumah pohon yang juga menjadi tempat foto, jadi semakin memperindah pemandangan,” ujar dia.
Wisata alam yang jaraknya sekitar 15 kilometer dari pusat kota yang berjuluk Bumi Sumekar ini terbilang baru. Sebab, tempat tersebut baru berdiri pada 12 September 2015. Di usia seumur jagung, Boekit Tinggi tidak kalah dengan objek wisata lain yang ada di daerah ini.
Buktinya, dari tahun ke tahun, wisatawan yang berkunjung mengalami peningkatan cukup drastis. Terlebih, pada saat libur panjang maupun libur Lebaran, pengunjung selalu mengalami peningkatan.
“Di libur Lebaran tahun ini, jumlah pengunjung meningkat sampai tiga kali lipat dari libur Lebaran sebelumnya,” tutur pengelola wisata Boekit Tinggi,
Untuk menikmati liburan di wisata alam Boekit Tinggi, para pengunjung tidak perlu mengeluarkan biaya besar. Dengan harga tiket yang cukup terjangkau, wisatawan sudah bisa menikmati keindahan alam serta dinginnya udara segar suasana pedesaan.
Sedangkan harga tiket terdapat dua kategori. Pertama, kelas biasa yang hanya dipatok Rp 5.000 per orang, namun pengunjung tidak bisa masuk ke rumah pohon. Hanya saja, mereka sudah bisa menikmati keindahan dari gazebo yang telah disediakan di objek wisata Boekit Tinggi.
Sedangkan kategori kedua, harga tiket dipatok Rp 15 ribu per orang, tapi pengunjung sudah bisa menikmati fasilitas rumah pohon sebagai tempat foto bersama keluarga maupun pasangan masing-masing.
Selain itu, ada fasilitas tambahan lain yang juga disediakan, yaitu permainan flying fox. Bila pengunjung menyukai permainan menantang tersebut, mereka hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp 20 ribu per orang.
Kalau parkir kendaraan cukup murah, untuk kendaraan roda dua hanya Rp 3.000. Dan mobil hanya Rp 5.000. Jadi, dengan biaya yang sangat ringan, pengunjung bisa menikmati keindahan alam sepuasnya di sini.***