Majalahteras.com – Masyarakat Indonesia memiliki banyak tradisi secara turun temurun yang diwariskan hingga saat ini. Salah satunya tradisi ‘munggahan’ menjelang masuknya Bulan Suci Ramadhan.
Tradisi ini umumnya banyak ditemui di kalangan masyarakat. Seperti halnya yang dilakukan SD Negeri Trondol Kota Serang, merayakan ‘munggahan’ dengan menggelar pawai keliling seputar sekolah. Selasa (21/3/2023).
Kegiatan yang mengangkat tajuk “Ramadhon Datang Kegundahan Hilang” ini dimaksudkan dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.
Kepala Sekolah SD Negeri Trondol, Mumun Malihah, S.Ag, M.Si, M.Pd, saat di wawancara melalui telepon selularnya menuturkan, kegiatan ini berbeda dengan tahun sebelumnya, karena Covid 19 kegiatan tersebut ditiadakan.
“Tetapi untuk Ramadhan tahun 1444 Hijriyah/2023 ini diadakan kembali. Alhamdulilah antusias para orang tua murid, guru, serta para siswa siswi SDN Negeri Trondol Kota Serang begitu besar, mereka merasa senang digelarnya kegiatan ini,” ujarnya.
Tradisi munggahan, Mumun menambahkan, dikenal sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT dan bertujuan membersihkan diri dari hal-hal buruk selama satu tahun sebelumnya.
“Tujuan diadakanya kegitan tersebut agar para peserta didik bisa terhindar dari hal-hal buruk ketika melaksanakan pembelajaran di bulan Ramadhan,” imbuhnya.
Masih menurut Mumum, acara munggahan dengan menggelar pawai keliling ini sebetulnya memiliki makna untuk meningkatkan silaturahmi sesama guru dan peserta didik untuk saling memaafkan jelang bulan Ramadan.
“Tradisi munggahan ini tentunya harus terus dilestarikan karena memang banyak memberikan manfaat,” katanya.@Juanda