Majalahteras.com – Natuna berada dilokasi yang sangat strategis sebagai daerah investasi maupun pariwisata. Dengan luas wilayahnya 3.235,18 km2, berada di kawasan laut china dan berbatasan langsung dengan Malaysia, Thailand, dan Kalimantan.
Gugusan berbatuan granit yang mempunyai karakteristik alur vertical, semakin menambah pesona Natuna sebagai kawasan wisata bahari yang diprediksi bakal menyaingi bunaken untuk kekayaan wisata bawah laut.
Natuna memiliki kekayaan alam yang sangat beragam. Selain wisata pantai, beragam pilihan pesona alam natuna, seperti bukit senubing yang beralam tropis, pulau sedanau yang memiliki kekayaan alam eksotik, pulau subi yang pernah menjadi pangkalan pertahanan udara jepang pada perang dunia II serta goa sarang burung dan goa lobang hidung yang merupakan goa penghasil sarang wallet.
Kepulauan Natuna merupakan bagian paling ujung utara Indonesia. Pulau Bunguran, Jemaja, dan Serasan merupakan tiga pulau terbesar di gugusan kepulauan ini. Kepulauan Natuna merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau, dengan ibu kota Ranai di Pulau Bunguran, sebagai ibu kota kabupaten.
Di ujung utara berbatasan langsung dengan perairan Vietnam, Kamboja, Malaysia, dan Singapura. Di perairan sekitar Natuna terdapat karang tak terduga yang tersebar di laut lepas. Tidak heran bila dulu banyak warga Vietnam dan Singapura yang terdampar di pulau Natuna ini.
Pengunjung bisa menikmati wisata pantai, di Pulau Kambing, Pantai Teluk Selahang, Pantai Tanjung, Pantai Sebagul, Pantai Setengar, dan sebagainya. Bahkan beberapa lokasi menjadi tempat favorit bagi penggemar snorkling, pengamat habitat penyu, dan pecinta wisata bawah air.
Di Natuna juga ada obyek wisata gua dan batu-batuan seperti gua Batu Sindu, Batu Kapal, Alif Stone Park, dan sebagainya. Natuna memiliki sejumlah batu-batu berukuran besar yang tersebar di seluruh pulau.
Bentuk batu-batuan ini juga unik, berupa dua batu besar yang berjajar. Bentuknya menyerupai kapal besar yang terdampar di tepi pantai. Adapun Alif Stone Park berupa batu yang berdiri di atas serakan batu lainnya. Bentuknya menyerupai elips, dan mirip dengan batu yang ditemukan di Afrika. ***
