Mendagri Ajak FKPPI Pertahankan Nilai-nilai Kebangsaan

oleh
oleh -

Majalahteras.com – Guna mengisi 90 tahun sumpah pemuda, Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI dan Polri (FKPPI) menggelar agenda seminar Nasional dengan mengangkat tema “Peran Serta Perempuan Dalam Membina Keluarga Untuk Meningkatkan Pembangunan Nasional di Merak Room, Jakarta Convention Center Senayan, Senin (29/10/2018).

Tampak hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryazudu, Akademisi, dan Sejumlah Keluarga Besar FKPPI.

Baca Juga  Dharma Wanita Setkab Serahkan Bingkisan Idulfitri 1443H Bagi Anak Yatim dan Pensiunan

Tjahjo Kumolo sebagai salah satu narasumber mengatakan ada beberapa point yang menjadi ancaman dalam mempertahankan nilai-nilai kebangsaan, yakni ancaman terorisme, narkoba, dan radikalisme.

“Silahkan saja membentuk organisasi apapun, karena itu dijamin dalam UUD, tapi jika memiliki agenda khusus merubah Pancasila dan UUD 1945 kita tindak tegas, tidak sedikit ormas yang sudah kita bubarkan karena memiliki agenda yang mengancam kedaulatan NKRI”, kata Tjahjo.

Baca Juga  MUI dan DPR Apresiasi KSAD Jenderal Dudung Bangun Mesjid Syarif Abdurahman Cirebon

Lebih lanjut Mendagri mengajak FKPPI untuk bersama mewujudkan indonesia yang berdaulat serta membasmi segala bentuk perbuatan kelompok yang ingin mengusik keharmonisan bangsa.

Ryamizard Ryacudu, Menteri Pertahanan RI menambahkan dalam kesempatannya sebagai narasumber, untuk mempertahankan nilai kebangsaan dengan melatih generasi muda untuk pro aktif mengikuti bela negara sebagai benteng diri dari ancaman-ancaman seperti narkoba, terorisme dan radikalisme mengancam bangsa.

Baca Juga  Masyarakat Wajib Tau, Lapas Pemuda Tangerang Cetak Napi Jadi Mahasiswa

“Bagi saya tidak ada kata kompromi terhadap tindakan yang berusaha memecah kedaulatan bangsa ini, sewaktu saya masih aktif dalam kemiliteran, saya memdeklarasikan terbentuknya Tontaipur, dan saat ini saya mendeklarasikan semangat bela negara untuk mencegah gejala dini tindakan terorisme, radikalisme, dan narkoba”, Tutup Ryamizard. (Jlh)