Majalahteras.com – Pengrajin kreatif mampu menciptakan karya seni yang unik dan artistik berupa kerajinan pot media tanam bonsai berbahan limbah.
Tuti Ratulanes (53 tahun), seorang pengrajin warga Kampung Kadutanggay, Desa Purwaraja RT. 001/RW. 04 No.40, Kecamatan Menes, dirinya bersama suami mulai mencoba peruntungan merintis usaha kerajinan kreatif di rumahnya.
“Sebelum mendirikan usaha kerajinan dari limbah ia pernah memiliki bisnis landscap taman tetapi selama pandemi hampir tidak ada orderan. Awal pandemi tahun 2020 lalu tidak ada job usahanya lumpuh total. Tentu mau tidak mau harus banting setir agar usaha tetap berjalan. Dengan ide kreatif di tanganya mampu menghasilkan pundi rupiah, sehingga di masa pandemi seperti ini masih bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari,” ungkapnya.
Awalnya, Ia menambahkan, memang memiliki kegemaran mengoleksi tanaman hias dan bonsai di rumahnya, tertarik menggeluti bisnis usaha kerajinan dengan memanfaatkan limbah untuk dijadikan pot media tanam.
“Kita tahu selama pandemi tak sedikit masyarakat menyibukan diri merawat dan mengkoleksi tanaman hias. Melihat geliat seperti ini merasa terpanggil untuk menekunin bidang usaha baru dengan modal seadanya,” ujarnya.
Ia menjelaskan, kerajinan pot berbahan limbah tersebut dipasarkan melalui media Online. Selain memudahkan masyarakat karena tak perlu keluar rumah cukup dari ponsel.
“Hasil produksi kerajinan tersebut tidak saja dijadikan sebagai hiasan taman, tetapi bisa juga dipajang di ruangan cafe. Harga kerajinan pot berparitif di bandrol mulai dari Rp25.000 per buah hingga Rp100.000 per buah tergantung ukuran dan tingkat kesulitan proses pembuatanya,” jelasnya.
“Saya memiliki ide menyulap bahan limbah jadi pot karena melihat kondisi saat ini sehingga tergugah untuk mencoba memulai usaha baru. Kendati demikian, di masa pandemi ini, jangan pernah putus asa semangat terus. Apapun masalahnya hadapi dengan tenang dan iklas yang penting mau kerja keras pasti akan mendapat hasil yang baik,” tambahnya.
Ke depan ia berharap usaha ini akan berkembang dan ada perhatian Pemerintah melalui dinas terkait bantuan modal kepada para perajin sehingga mereka akan terus berkembang. Saat ini kendalanya adalah modal,” tukasnya.@Juanda